Masing-masing ingin menjadikan negaranya sebagai hub dalam penerbangam internasional sekaligus menjaring banyak turis, agar penghasilan negaranya tidak semata-mata bergantung dari minyak yang selama ini jadi mesin uang.
Kembali ke sepak bola, dari sisi penguasaan bola sebetulnya UEA mampu mengimbangi Qatar. Namun penyelesaian akhir para pemain UEA kalah akurat ketimbang Qatar yang bermain efektif.
Empat gol Qatar tercipta pada menit 22 dari tendangan Boualem Khoukhi, menit 37 oleh Almouz Ali, menit 80 oleh Hasan Khalid, dan menit 90+3 oleh Hamid Ismail.
Setiap Qatar mencetak gol, pendukung tuan rumah memperlihatkan reaksi kurang sportif dengan melempar botol air mineral atau benda lain ke lapangan.
Pemain UEA pun emosinya tersulut dengan bermain keras. Akibatnya pada menit 90+2, wasit asal Meksiko, Cesar Ramos melayangkan kartu merah kepada pemain tuan rumah Ismael Ahmed yang menyikut pemain Qatar Salem Al Hajri.
Dengan kemenangan tersebut, Qatar yang gawangnya masih perawan, belum pernah kebobolan, akan menantang Jepang, Jumat (1/2) mendatang. Jepang sudah meraih tiket final sehari sebelumnya dengan membungkam tim tangguh Iran, juga dengan skor telak 3-0.
Jepang sudah 4 kali tampil sebagai juara Asia. Apakah kali ini Jepang akan menambah rekornya sendiri, sekaligus menjadi tim pertama yang mampu menjebol gawang Qatar? Atau Qatar si kuda hitam yang akan menorehkan sejarah baru, pertama kali menggondol Piala Asia? Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H