Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Kabar Media Cetak Wanita?

5 Februari 2019   18:54 Diperbarui: 5 Februari 2019   20:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali berkunjung ke Toko Buku Gramedia, di samping mencari buku yang akan dibeli, saya terlebih dahulu mendatangi rak majalah. 

Beberapa majalah dapat dibaca di tempat karena sudah dalam posisi terbuka, tidak dibungkus plastik. Ini saya manfaatkan dengan menerapkan taktik membaca cepat. Tapi sekiranya ada satu majalah yang banyak halamannya yang ingin saya baca, sekalian saya beli saja.

Nah, akhir-akhir ini saya melihat ada yang hilang di rak majalah sejumlah toko buku Gramedia, yakni tidak adanya majalah khusus untuk segmen wanita. Padahal dulu saya suka mengintip majalah wanita meski jarang membeli, hanya sesekali bila saya ditemani istri dan kebetulan istri tertarik.

Memang, di dekade 1990-an boleh dikatakan zaman keemasan media cetak untuk segmen kaum perempuan. Waktu itu beberapa majalah seperti Femina, Kartini, Sarinah, Gadis dan Ayah Bunda, demikian populer. Demikian pula tabloid Nova dan Wanita Indonesia. Tentu masih banyak media wanita lain selain yang telah ditulis di atas.

Dari daftar nama media cetak wanita tersebut, yang masih gampang ditemui di Gramedia adalah Tabloid Nova, karena diterbitkan oleh grup Kompas-Gramedia. Itupun sebagaimana media cetak lainnya, jumlah halamannya makin tipis saja.

Tabloid Nova menjadi minoritas di tengah beberapa majalah berita yang bersifat umum dan majalah yang bersifat spesifik membahas bidang ekonomi, keuangan, dan manajemen.

Karena penasaran apakah media di atas masih menerbitkan versi cetaknya, saya coba berselancar di dunia maya. Saya terkejut karena menemukan beberapa info dari kolektor majalah wanita edisi lama yang menjualnya.

Artinya, majalah wanita bekas dari era kejayaannya dulu ternyata ada peminatnya. Mungkin karena banyak berisikan tulisan yang relevan sampai sekarang. Contohnya rubrik "Oh Mama Oh Papa" yang berisikan curhat dari seseorang terkait kisah asmara atau rumah tangganya.

Curhat tersebut diulas oleh dua orang psikolog, seorang wanita dan seorang pria. Maka bagi pembaca tentu bisa memetik hikmah dari rubrik tersebut. Belum lagi rubrik yang memberikan manfaat praktis seperti resep masakan dan pola rancangan pakaian.

Sepertinya saat ini majalah tersebut masih eksis, tapi yang lebih dikembangkan adalah versi online-nya. Mungkin karena versi cetak sudah nyungsep omzetnya.

Ya akhirnya senjakala media cetak lebih duluan menghantam media cetak khusus segmen wanita. Sekarang jika kaum wanita butuh info apa saja, dunia maya menyediakan semuanya dengan cepat.

Pantesan sekarang saya jarang sekali menemukan pengantar majalah di kantor tempat saya bekerja yang dulu di hari-hari tertentu berkeliling dari meja ke meja mengantar majalah ke para pelanggannya.

Saya teringat beberapa karyawati rekan kerja saya di satu ruangan yang berlangganan majalah wanita, sehingga menjadi sasaran tempat saya meminjam untuk sekitar satu jam. Ini menjadi cara lain bagi saya untuk menikmati majalah wanita selain ke Gramedia.

Saya sungguh rindu, apa kabar majalah cetak wanita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun