Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Meragukan Kesiapan Persija Bertarung di Level Asia

2 Februari 2019   20:06 Diperbarui: 2 Februari 2019   20:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tahun lalu menuai sukses besar dengan menjuarai Liga 1 dan juga Piala Presiden, klub sepak bola Persija Jakarta sepertinya butuh usaha keras bila ingin mempertahankannya. Bahkan ada kekhawatiran dari sebagian penggemarnya, jangan-jangan tahun ini menjadi antiklimaks.

Sepanjang tahun 2019 yang baru berumur satu bulan ini, Persija baru tampil melawan klub Kepri 757 dari Batam, Kepualauan Riau, dalam babak 32 besar Piala Indonesia, sebuah turnamen yang diikuti oleh klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

Dalam laga tersebut Persija menang 8-2 saat menjadi tuan rumah dan ditahan imbang 1-1 saat main di Batam. Dengan demikian Persija berhasil maju ke babak 16 besar.

Namun, bertanding dengan klub Liga 3 seperti itu belum menjadi ujian bagi Persija. Ujian sesungguhnya akan berlangsung segera, dalam hitungan hari, tepatnya tanggal 5 Februari 2019. Persija akan menjadi wakil Indonesia dalam babak play off Liga Champion Asia melawan Home United, di Stadion Jalan Besar, Singapura, markas dari Home United. 

Nah, dari lawatan ke Singapura tersebutlah, bisa terkuak, kira-kira kekhawatiran bahwa Persija menuju ke antiklimaks tersebut berlebihan atau tidak?

Bagi pihak yang meragukan, mereka menduga permainan Persija akan terpengaruh setelah ditinggalkan pelatih Stefano Cugurra Teco yang memilih berlabuh ke Bali United. Padahal Teco telah berhasil membangun kerjasama yang padu antar pemain, walaupun secara individual tidak ada atau sedikit sekali pemain berkategori bintang.

Teco cerdik dalam menurunkan pemain old crack, karena Persija banyak dihuni pemain berusia di atas 30 tahun, bahkan di atas 35 tahun. Ismed Sofyan, Maman Abdulrahman dan Bambang Pamungkas adalah contoh mantan bintang yang tetap menunjukkan kinerja yang baik di usia yang telah melewati masa keemasannya.

Duet maut Riko Simanjuntak dengan Marko Simic juga merupakan racikan Teco. Padahal Riko sebelum di Persija belum begitu bersinar dengan klub lamanya, Semen Padang. Marko juga tidak terlalu impresif saat bemain di dua klub negeri jiran, Negeri Sembilan dan Melaka United.

Siapa pengganti Teco?  Sebagai gantinya adalah Ivan Kolev yang meskipun dulu relatif sukses menangani timnas, tapi sekarang sudah tergolong tua bila dibanding pelatih klub Liga 1 lainnya. 

Pelatih asal Bulgaria berusia 61 tahun itu tahun lalu sempat didapuk melatih PS Tira, salah satu klub di Liga 1. Namun ia didepak karena PS Tira terpuruk di zona degradasi. Untung saja Nil Maizar yang ditunjuk mengganti Ivan, berhasil mempertahankan PS Tira tetap di Liga 1.

Kemudian soal pemain, semua pemain asing yang tahun lalu memperkuat Persija, hanya tinggal Marko Simic yang bertahan. Memang sudah ada tiga pemain asing yang baru direkrut, namun baru boleh diturunkan pada kompetisi Liga 1, setelah pemilu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun