Tiga wakil Asia Tenggara di pentas Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab (UEA) telah menyelesaikan laga keduanya di babak penyisihan grup.
Setelah Thailand yang mampu menundukkan Bahrain Kamis (10/1) dengan skor 1-0, ternyata gagal dilanjutkan oleh Filipina dan Vietnam.
Jumat kemaren (11/1), Filipina menjadi bulan-bulanan China, sampai kebobolan tiga gol tanpa balas. Hari ini Sabtu (12/1) giliran Iran yang terlalu tangguh bagi Vietnam, dengan hasil akhir 2-0 untuk Iran.
Tampaknya Asia Tenggara masih sulit berbicara di kancah persepakbolaan Asia yang masih didominasi Asia Timur dan Asia Barat. Asia Tengah, khususnya negara yang merupakan pecahan Uni Soviet juga meramaikan persaingan.Â
Ada pula negara non Asia yang begitu memilih masuk Asia dalam urusan sepak bola, langsung jadi ancaman bagi negara lain, yakni Australia. Hanya Asia Selatan yang senasib dengan Asia Tenggara sebagai underdog.
Dari laga Vietnam lawan Iran, penguasaan bola lebih dikuasai Iran dengan perbandingan 68% : 32%. Gol Iran diborong oleh Sardar Azmoun melalui sundulan pada menit 38 dan tendangan pada menit 69.
Adapun Filipina yang sekarang dilatih pelatih terkenal Sven Goran Eriksson babak belur melawan China. Tiga gol China tercipta masing-masing pada 40 dan 66 (keduanya oleh  Lei Wu) dan menit 80 oleh Dabao Yu.
Dengan demikian, baik Vietnam maupun Filipina, sama-sama belum mengemas satu poin pun, karena dua kali kalah dari dua pertandingan.
Hampir dipastikan keduanya gagal melaju ke babak 16 besar. Hanya keajaibanlah yang mungkin menyelamatkan seandainya meraih kemenangan di laga pamungkas babak penyusihan grup, itupun dengan catatan harus menduduki 4 terbaik dari 6 negara yang menempati peringkat 3 di masing-masing grup.
Thailand lebih berpeluang untuk melaju, sekaligus menjadi harapan bagi Asia Tenggara untuk memperpanjang nafas di Piala Asia 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H