Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Redupnya Wakil Asia Tenggara di Piala Asia

9 Januari 2019   15:02 Diperbarui: 9 Januari 2019   15:01 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Thailand yang dipecat (tribunnews.com)

Saat ini sedang berlangsung putaran final Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab (UEA). Sayangnya media di tanah air tidak banyak memberitakannya karena Indonesia tidak ikut berlaga. 

Sebagai catatan, Indonesia tidak ikut bukan karena gagal di babak kualifikasi, namun tidak diperbolehkan ikut babak kualifikasi sebagai buntut dari sanksi yang dijatuhkan AFC atau Federasi Sepak Bola Asia terkait intervensi pemerintah terhadap PSSI di tahun 2015 yang lalu.

Ada tiga wakil Asia Tenggara yang tampil di UEA sebagai bagian dari 24 negara yang terbagi atas 6 grup. Ketiga negara tersebut adalah Thailand, Vietnam dan Filipina. Meskipun Indonesia tidak ikut, kita tetap perlu mencermati perjuangan wakil ASEAN ini.

Di laga perdananya ketiga wakil ASEAN tersebut keok dari lawan-lawannya. Awalnya adalah Thailand, negara yang paling disegani di Asia Tenggara, meskipun akhir tahun lalau gagal mempertahankan gelar juara Piala AFF. Negeri gajah putih itu dibantai India 1-4, Minggu (6/1). 

Padahal, India bukanlah negara yang diunggulkan dalam persepakbolaan Asia. Dalam undian pembagian grup, Thailand yang satu grup dengan India, UEA, dan Bahrain, diunggulkan di tempat kedua setelah UEA.

Bahkan Thailand sendiri pernah menolak proposal India untuk melakukan friendly match tahun lalu dengan alasan kualitas India belum sebanding dengan Terasil Dangda dan kawan-kawan dari timnas Thailand.

Maka federasi sepak bola Thailand yang merasa dipermalukan langsung bertindak cepat dengan memecat sang pelatih, Milovan Rajevac, yang berasal Serbia. Hilang sudah kesabaran pengurus federasi sepak bola Thailand, setelah sebelumnya juga dipermalukan Malaysia di babak semi final Piala AFF 2018.

Asal tahu saja, Milovan bukan pelatih sembarangan,sudah kaliber Piala Dunia, karena pernah membawa Ghana lolos ke perempat final Piala Dunia 2010. Ia juga pernah menukangi timnas Qatar dan Aljazair. 

Ini mengingatkan kita bahwa pelatih kaliber dunia bukan jaminan untuk mengangkat prestasi, sebagaimana Luis Milla yang dipakai Indonesia selama 2 tahun tanpa mempersembahkan satu gelar pun.

Untuk sementara Thailand akan ditangani oleh Sirisak Yodyardthai dan Choketawee Promrat sampai Piala Asia selesai. Sirisak sebelumnya adalah asisten dari Milovan di tim kepelatihan timnas Thailand.

Nasib Thailand juga diikuti oleh Vietnam dan Filipina, namun kekalahan kedua negara ini tidak setragis Thailand, dalam arti kalah tipis dan bahkan merepotkan lawan yang memang lebih diunggulkan.

Vietnam kalah 2-3 dari Irak, Selasa (8/1) kemaren. Vietnam sempat memimpin 2-1 saat turun minum. Namun dua gol indah Irak pada menit 60 dan 90 (yang terakhir ini melalui tendangan bebas langsung Ali Adnan Kadhim), membuyarkan ambisi Vietnam untuk meraih poin.

Filipina juga gagal meraih poin setelah kalah dari salah satu favorit juara, Korea Selatan, 0-1. Namun kubu Filipina menyambut gembira kekalahan tipis ini karena mampu menahan gempuran bertubi-tubi dari Korea Selatan, Senin (7/1). Gol semata wayang Korsel dilesakkan Hwang Ui Jo pada menit 67.

Alhasil, ketiga wakil Asia Tenggara pada laga pertamanya di Piala Asia 2019 belum menuai hasil yang diharapkan. Namun demikian ketiganya masih punya harapan dan belum dipastikan tersingkir. 

Toh ketiga negara itu, sebagaimana hasil akhir Piala AFF akhir tahun lalu, merupakan empat besar Asia Tenggara bersama Malaysia. Suatu pencapaian yang jauh lebih baik ketimbang Indonesia.

Kita belum bisa berharap banyak, apalagi saat ini PSSI disibukkan oleh tugas membersihkan sepak bola kita dari hantu mafia yang selama ini bisa mengatur skor pertandingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun