Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Satu Keluarga yang Selamat dari Bencana Tsunami Selat Sunda

3 Januari 2019   13:55 Diperbarui: 3 Januari 2019   16:12 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. tribunnews.com

Akhirnya mereka memutuskan balik ke Jakarta hari itu juga, pagi Minggu 23 Desember 2018. Masalahnya tak ada mobil yang bersedia mengantar. Mobil sewaan yang kemaren mengantarnya, kalaupun bersedia mendadak menjemput, pasti butuh waktu lama untuk sampai di Anyer, mengingat ada berita beberapa jalan tidak bisa dilalui. 

Untung ada seorang warga yang berdomisili tak jauh dari vila, dan mobilnya selamat dari bencana, bersedia mengantar ke Jakarta, dan berani menembus beberapa titik yang sulit dilewati karena terdampak terjangan tsunami. Tentu dengan iming-iming bayaran yang jauh di atas tarif normal. 

Tapi sayangnya si sopir mengendarai mobil dengan ugal-ugalan. Ternyata belakangan sopirnya mengakui bahwa itu disengajanya untuk menghilangkan stres karena ada anggota keluarganya yang belum ketahuan nasibnya.

Butuh 9 jam bagi rombongan Tini untuk sampai di rumahnya di Jakarta karena bayaknya hambatan di jalan. Bagaimanapun juga Tini tak putus-putusnya memanjatkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa, meskipun ia dan juga anggota keluarganya mengalami trauma bila melihat berita di televisi tentang bencana tsunami. 

Begitulah kisah teman saya, yang menjadi pelajaran amat berharga bagi kita semua. Salah satu hikmahnya, dalam pengambilan keputusan terhadap hal yang kelihatannya biasa-biasa saja, seperti mau bepergian ke mana, kapan, naik apa, sampai pada pemilihan kamar tidur, ternyata bisa mengubah sejarah hidup seseorang.

Maka bila suatu keputusan sudah diambil, lakukan sebaik-baiknya sambil berdoa mengharapkan yang terbaik, tapi sekaligus bersiap bila terjadi hal yang terburuk.

dok. tribunnews.com
dok. tribunnews.com
  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun