Membaca lirik tersebut seolah menjadi firasat akan sang maut yang sudah mengintai untuk menjemput tiga dari empat personil Seventeen.
Bagi penggemar Seventeen tentu berita tamatnya riwayat band yang terkenal dengan lagu-lagu berirama slow rock itu, menjadi kabar duka yang mendalam.
Tapi bagi Ifan mungkin itulah caranya untuk bisa terlepas dari trauma mendalam. Apalagi Ifan juga kehilangan istri tercinta, Dylan Sahara, yang baru ditemukan jenzahnya Senin kemaren (24/12) atau dua hari setelah bencana tsunami terjadi.
Menarik bahwa Ifan adalah caleg dari PKB mewakili Kalimanatan Barat untuk pemilu 2019, sedangkan istrinya caleg dari Gerindra di Jawa Timur. Ayah Dylan atau mertua Ifan ternyata berstatus anggota DPR dari Gerindra.Â
PKB dan Gerindra sebetulnya berseberangan dalam pilpres, tapi tidak mengurangi kemesraan Ifan dan istrinya. Lihatlah foto-foto pasangan tampan dan cantik ini yang tersebar di media sosial. Mereka terlihat begitu serasi dan tak segan mengumbar kemesraan.
Ada satu lagi caleg dari PKB di Seventeen yaitu Herman, yang akan bertarung di Provinsi Maluku Utara. Karena ada 2 orang Seventeen yang pindah haluan ke politik itulah, Bani yang tidak tertarik terjun ke politik sudah berancang-ancang berbisnis konveksi.
Tapi manusia hanya bisa berencana, keputusan ada di tangan Tuhan. Hanya Ifan yang masih berpeluang meraih mimpinya menjadi wakil rakyat.Â
O ya, tentang nama Seventeen yang menjadi nama grup band, itu karena saat dibentuk tahun 1999, semua personilnya berumur 17 tahun.Â
Butuh beberapa tahun bagi mereka untuk meraih sukses secara komersial setelah album ketiga mereka "Lelaki Terhebat" (2008) meledak di pasaran.Â
Namun, justru saat  Seventeen masih  menjadi salah satu band papan atas Indonesia, eksistensi mereka dalam blantika musik tanah air harus berakhir secara tragis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H