Sehidup semati ternyata bukan cuma sekadar istilah buat pasangan yang dilanda kasmaran, tapi betul-betul dialami oleh personil grup musik Seventeen.Â
Itulah yang ditulis oleh satu-satunya personil grup asal Yogyakarta tersebut yang masih tersisa, setelah pemain drumnya, Andi juga ditemukan telah meninggal dunia menyusul pemain bass Bani dan gitaris Herman.
Ifan sang vokalis yang menjadi satu-satunya personil yang tersisa dari Seventeen menulis di instgaramnya seperti ini: "Sebuah kehormatan dan kebanggaan bisa menjadi saudara sepanggung bersama kalian @andi_seventeen @baniseventeen @herman seventeen. Kita bukan hanya partner kerja, kita adalah keluarga sehidup semati. We Are SEVENTEEN!!!".
Ifan juga minta maaf atas nama Seventeen dan sekaligus menyatakan pamit dari grup musik yang sudah eksis selama 20 tahun kurang 20 hari itu. Artinya, bisa ditafsirkan bahwa Seventeen bubar dengan sendirinya.
Maka video mereka lagi manggung di Tanjung Lesung sesaat sebelum digulung ombak, yang beredar luas di media daring, menjadi sejarah dari aksi mereka terakhir kalinya.Â
Anji, seorang penyanyi terkenal saat ini, mengaku merinding mendengar lagu terakhir Seventeen tersebut. Anji mengungkapkan keharuannya melalui instagram dengan menuliskan kembali lirik lagu yang dibawakan Seventeen persis sebelum panggung ditelan tsunami.Â
Lirik dari lagu berjudul "Kemarin" ciptaan sang gitaris Herman tersebut seperti ini:
Kemarin engkau masih di sini / Bersamaku menikmati rasa ini / Berharap semuanya tak kan pernah berakhir / Bersamamu bersamamu.
Kemaren dunia terlihat sangat indah / Dan denganmu merasakan ini semua / Melewati hitam putih hidup ini / Bersamamu bersamamu.
Kini sendiri di sini / Mencarimu tak tahu di mana / Semoga tenang kau di sana selamanya.
Aku selalu mengingatmu / Doakanmu setiap malamku / Semoga tenang kau di sana selamanya.