Kota Yogyakarta telah banyak melahirkan seniman di bidang seni apapun. Demikian pula di bidang musik, apakah bergenre musik serius, musik tradisional, atau musik pop.
Dari sejumlah grup musik pop papan atas nasional, beberapa di antaranya berasal dari kota gudeg tersebut. Â Grup-grup ini meskipun namanya sudah berkibar, tidak tergoda memindahkan homebase-nya ke Jakarta.
Grup musik dimaksud antara lain Sheila on 7, Shaggydog, The Rain, dan Seventeen. Nah, Â grup yang ditulis terakhir ini, yang telah meramaikan blantika musik nasional sejak 1999 (jauh lebih awal dari terbentuknya grup musik asal Korea Selatan dengan nama serupa), kemaren malam (22/12) menjadi korban tsunami di Selat Sunda.
Seventeen lagi manggung ketika gelombang besar menggulung dari pantai di belakang panggung, di kawasan Tanjung Lesung, Provinsi Banten. Ifan, vokalis Seventeen menggambarkan dengan rinci detik-detik bencana besar itu melanda dalam wawancaranya dengan TV One dan ditulis ulang kompas.com (23/12).
"Kami baru main lagu kedua, terus kami memang enggak tau apa yang terjadi. Tiba-tiba panggungnya kebalik, atapnya nimpa kami semua", Â ujar Ifan.
Setelah itu Ifan 2 jam berjuang terombang ambing di laut yang penuh lumpur. Ketika ia sudah nyaris pasrah, Ifan bernasib baik karena terbawa ke pinggir pantai, sehingga bisa terselamatkan.
Tapi 4 personil Seventeen lainnya tidak tertolong, menjadi korban yang kehilangan nyawa saat sedang "berdinas" atau lagi ada job tersebut. Keempatnya adalah gitaris Herman Sikumbang, bassist Bani, Uje (kru) dan Oki (manajer).
Drummer Andi sampai saat ini belum diketahui nasibnya. Sedangkan istri Ifan, Dylan Sahara, yang ikut mendampingi dikabarkan selamat namun belum lagi berkumpul dengan Ifan.
Ifan masih berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya untuk bisa bertemu sang istri tercinta. Apalagi hari ini adalah hari ulang tahun sang istri dan tadinya akan dirayakan di kawasan wisata terkenal di Banten tempat Seventeen manggung.
Maka pada hari ini para musisi pun banyak yang menyatakan ucapan duka cita atas musibah yang menimpa Seventeen dan korban tsunami lainnya.Â
Pantas kalau dunia musik Indonesia berduka, karena kepergian beberapa personil Seventeen sangat tidak terduga, dan dari catatan sejarah, peristiwa musisi dihantam tsunami saat manggung, agaknya baru pertama kali terjadi, paling tidak di negara kita.
Hari ini di beberapa radio di Jakarta sengaja memutar lagu-lagu Seventeen. Di antaranya ada liriknya yang berbunyi. "....mencintaimu sampai menutup mata....".
Selamat jalan untuk personil Seventeen yang sudah pulang menemui Sang Pencipta. Semoga personil yang masih selamat, nantinya tetap bisa mengibarkan bendera Seventeen melanjutkan perjuangan teman-temannya terdahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H