Tapi seandainya Kalteng Putra yang menang, apakah sudah pasti karena sudah ditentukan sebelumnya? Tidak segampang itu. Ini yang menjadi tantangan bagi PSSI melalui Komisi Disiplin agar bisa mengantisipasi hal itu tidak terjadi.Â
Bila laga sudah berlangsung secara fair, dan tidak terlihat ada satu tim yang seperti sengaja mengalah, ya sudah, terhadap semua tudingan miring, PSSI bisa menunjukkan bukti bahwa tidak ada apa-apa.
Demikian juga pada Liga 1, kemaren (1/12), PSMS Medan penghuni zona degradasi menang besar 4-0 atas Persebaya. Â Padahal Persebaya sebagai penghuni peringkat 6 klasemen sementara, meski sebagai tamu, lebih diunggulkan.Â
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman membantah sengaja mengalah, dan memberi alasan timnya terlampat panas, sehingga keteteran, di samping juga beberapa keputusan wasit yang dinilai Djadjang merugikan Persebaya.
Berita tentangnya mundurnya pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, juga tidak lepas dari tudingan miring, di anataranya menilai bahwa ini sebagai "main mata" agar memuluskan Persija memenangkan laga melawan Bali United, Minggu (2/12). Manajer Persija, Gede Widiade, tegas memebantah rumor itu (suara.com, 30/11).Â
Maka, mari kita saksikan partai Bali United lawan Persija melalui layar kaca. Apapun hasilnya, akan disambut antusias sepanjang kedua tim sudah berjuang maksimal dan menghargai hak penonton yang haus hiburan bermutu.Â
Tapi bila ada tercium bau yang tak sedap, meskipun setelah itu dibantah dalam sesi jumpa pers, penonton silakan memegang tafsirannya sendiri. Apakah ada "drama" di balik drama, atau betul-betul drama sepak bola yang murni.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H