Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Edwel Yusri, Populerkan "Silat Harimau" Melalui Film

8 Desember 2018   10:33 Diperbarui: 8 Desember 2018   11:04 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bule australia belajar silat (dok. gosumbar.com)

Edwel Yusri, mungkin namanya tidak sepopuler Iko Uwais atau Yayan Ruhian, yang sekarang pamornya sebagai aktor film laga sudah mendunia karena berhasil merambah ke film produksi Hollywood.

Iko dan Yayan sebetulnya punya orang yang sangat berjasa sehingga mampu menguasai berbagai jurus silat, termasuk jurus yang diperagakan melalui beberapa film yang mereka bintangi. Orang yang dimaksud adalah Edwel Yusri, sosok yang membangkitkan kembali "Silat Harimau", yang dulu dikenal di kalangan orang Minangkabau.

Nama lengkap Edwel seperti yang ditulis wikipedia adalah Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, dan akrab dipanggil Datuk Edwel. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963, ini mewarisi ilmu silat dari kakek buyutnya.

Kakek buyutnya adalah pawang harimau, sehingga dari gerak gerik harimau tersebutlah sang kakek melahirkan salah satu ragam silek (silat dalam bahasa Minang) yang disebut silek harimau. Namun Edwel tidak hanya belajar dari sang kakek, tapi juga dari berbagai ragam silek Minang lainnya. 

Lebih jauh Kompas (28/11/2018) yang memaparkan pengalaman hidup Edwel, menyebutkan ada semacam keprihatinan Edwel pada tahun 2000, sehingga Edwel bertekad "mambangkik batang tarandam" (membangkitkan batang terendam, ungkapan Minang untuk membangun sesuatu yang telah lama terkubur) di bidang seni bela diri tradisional tersebut.

Saat itu prestasi para pesilat Sumatera Barat sangat miskin medali di Pekan Olahraga Nasional (PON). Ini membuat Edwel yang sejak remaja telah belajar silat, merasa risau. 

Sebelum itu, Edwel juga risau melihat film-film nasional yang dihiasi adegan silat, tapi tidak dimainkan oleh mereka yang berlatar belakang pesilat. Padahal film merupakan media yang tepat untuk mempopulerkan silat yang jurus-jurusnya akan lebih indah apabila dibintangi langsung oleh pesilat.

Sebetulnya Edwel sudah terlibat dalam film mini seri "Sengsara Membawa Nikmat" produksi TVRI tahun 1991. Di film yang berlatar belakang Minangkabau tempo dulu itu, Edwel berperan sebagai tokoh pesilat, sekaligus juga menjadi penata laga.

Namun jerih payah Edwel baru berbuah setelah bekerjasama dengan Garreth Evans membuat film dokumenter tentang silat Minang yang berlanjut dengan film layar lebar "Merantau" tahun 2009 yang dibintangi Iko Uwais yang memang berlatar belakang seorang pesilat.

Gerakan silat harimau mulai populer seiring keberhasilan film Merantau. Karir Edwel sebagai penata laga makin berkibar pada film The Raid (2012) dan The Raid 2 (2014) yang sukses di pasar internasional.

Sekarang Edwel melatih silat di "Perguruan Silek Harimau Minangkabau" di Jakarta. Di samping itu Edwel juga melatih di beberapa tempat di Sumatera Barat. Instansi militer pernah pula memakai jasa Edwel.

Mata dunia sudah terbuka dan mengakui kehebatan silat Indonesia, salah satunya Silek Harimau. Di Asian Games yang lalu prestasi pesilat kita juga betul-betul merajai. Inilah momentum untuk semakin mengembangkan silat, agar para remaja dan anak muda tidak hanya terpukau dengan seni bela diri dari negara asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun