Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan karena di kota itulah terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945, ketika para pemuda bersenjata bambu runcing dengan gagah berani bertarung melawan serdadu negara sekutu yang ingin kembali menancapkan kukunya di bumi nusantara.
Tanggal 10 November kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan yang diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Bisa jadi karena terbakar semangat peringatan hari bersejarah itu, Persebaya, klub kesayangan warga Surabaya, berhasil menjungkalkan pemuncak klasemen Liga 1, PSM Makassar, dengan skor telak 3-0 di Gelora Bung Tomo, Sabtu malam (10/11/2018).
Tentu saja kemenangan tersebut disambut gegap gempita oleh puluhan ribu pendukung Persebaya yang memenuhi stadion termegah di Jawa Timur itu. Gol-gol Persebaya lahir dari sontekan Yohanes Pahabol pada menit 40 memanfaatkan kecerobohan pemain belakang PSM, tendangan keras David Silva pada menit 67 setelah menang adu sprint, dan sundulan Fandry Imbiri pada menit 90.
PSM meskipun kalah, masih bercokol di puncak klasemen dengan mengemas 53 poin dari 30 kali pertandingan. Sedangkan Persebaya naik ke peringkat 9 dengan perolehan 41 poin, juga dari 30 kali laga.
Memang minggu ini merupakan minggu yang suram buat klub penghuni 3 besar karena gagal mengalahkan lawannya penghuni papan bawah. Selain PSM, Persija yang berada di peringkat 2 ditahan imbang 0-0 oleh PS Tira yang menempati peringkat 16 alias 3 dari bawah, yang berlangsung di Stadion Patriot Bekasi, Sabtu sore (10/11).
Nasib Persib yang berada di peringkat 3 lebih mengenaskan lagi, kemaren (9/11) dibungkam klub yang terancam degradasi karena berada di peringkat 17, PSMS Medan, dengan skor 0-1. Padahal Persib bertindak sebagai tuan rumah, namun karena dihukum PSSI, Persib memilih Stadion Dipta Gianyar, Bali, sebagai markasnya.Â
Semakin dekatnya akhir kompetisi Liga 1, tak pelak lagi semakin mendebarkan. Klub-klub papan atas berjuang memenangkan setiap laga yang tersisa untuk menggapai gelar juara. Namun itu mendapat perlawanan hebat justru dari klub-klub papan bawah agar tidak terlempar ke Liga 2.
Demikian sengitnya persaingan, sehingga sampai minggu ke 30 saat ini, atau hanya menyisakan 4 pertandingan lagi bagi kebanyakan klub (sebagian klub masih punya 5 pertandingan lagi), tetap belum bisa dipastikan, klub mana yang bakal juara dan klub mana yang bakal tersingkir.
Jelaslah, bagi pencinta sepak bola dalam negeri, mungkin harus bersabar menunggu sampai minggu terakhir untuk memastikan peringkat klub favoritnya. Namun ini sekaligus menjadi hiburan yang mengasyikkan di penghujung tahun.Â
Keseruan Liga 1 juga diharapkan membawa dampak positif bagi prestasi timnas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H