Meskipun prestasi pembalap sepeda dari Sumatera Barat (Sumbar) belum terangkat, bahkan juga dialami oleh atlet nasional, event tahunan balap sepeda berkelas internasional, Tour de Singkarak (selanjutnya ditulis TdS), telah menjadi kebanggan bagi pemerintah dan masyarakat Sumbar sejak mulai digelar tahun 2009, karena dinilai sukses.
Singkarak adalah nama sebuah danau di Sumbar, yang merupakan danau terbesar dari sejumlah danau yang ada di Ranah Minang itu. Mungkin karena Singkarak merupakan salah satu obyek wisata utama, dan merupakan salah satu daerah yang dilintasi dalam TdS, brand Singkarak sengaja dipilih sebagai nama kejuaraan balap sepeda nomor jalan raya jarak jauh itu.
Adalah Kementerian Pariwisata yang menggagas dan menyelenggarakan TdS pada awalnya. Karena menuai keberhasilan, TdS menjadi ajang resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International).Â
Dari tahun ke tahun, semakin banyak daerah kabupaten dan kota di Sumbar yang dilewati TdS, meskipun untuk itu pemkab dan pemkot yang dilewati ikut sharing anggaran, di samping dari APBD Provinsi Sumbar.Â
Selain itu para atlet dan official, wartawan, serta pengggemar olah raga balap sepeda yang berdatangan dari berbagai negara, pasti juga melonjakkan occupancy rate beberapa hotel, juga restoran dan toko souvenir di sana.
TdS untuk tahun ini telah dibuka secara resmi pada Sabtu malam (3/11) di Lapangan Wirabraja, Bukittingggi. Namun perlombaan etape I baru dimulai (Minggu, 4/11) yang menempuh rute sejauh 140 km dari Bukittinggi ke Sijunjung, yang antara lain melewati obyek wisata Istana Pagaruyung.
Sebanyak 114 orang pembalap dari 20 tim yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, China, Iran, Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, Filipina, Jerman, Australia, dan tuan rumah Indonesia, siap bertarung memperebutkan hadiah sekitar Rp 2,3 miliar.
Pada etape I kemaren, pembalap Indonesia menorehkan sejarah baru, karena selama 9 kali penyelenggaraan TdS sebelumnya, belum pernah pembalap  Indonesia memenangkan etape pembukaan.Â
Pembalap Indonesia tersebut, atas nama Jamalidin dari PGN Cycling Team berhasil menyentuh garis finish dengan catatan waktu tercepat 3:25:24, disusul oleh pembalap Malaysia dan Korea Selatan pada tempat kedua dan ketiga.