Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membantu Korban Bencana dengan Sepenuh Hati

16 Oktober 2018   07:28 Diperbarui: 16 Oktober 2018   07:34 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.konfrontasi.com

Agustine Dwiputri, seorang psikolog, dalam tulisannya di Kompas (13/10/2018) menyarankan agar pihak penolong warga korban bencana menghindari ucapan yang bernada menggurui atau memberikan nasehat, meskipun niatnya untuk memberi semangat agar korban segera bangkit.

Ucapan tersebut contohnya: "tenang saja", "anda hanya perlu move on" atau "lebih beriman ya".  Ucapan seperti itu  belum menunjukkan pertolongan yang sepenuh hati.

Akan lebih baik bila warga dibebaskan bercerita dan didengarkan sampai selesai. Kemudian direspon dengan komentar yang memperkuat cerita warga tersebut, misal dengan mengatakan bahwa reaksi warga yang emosional, cemas, sedih, adalah wajar di saat tiba-tiba tertimpa bencana dahsyat. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan: "apa yang bisa kami bantu?" Dengan bertanya, penolong tidak menunjukkan sikap sok tahu.

Ada satu hal lagi yang amat penting. Jangan membeda-bedakan warga yang dibaantu. Apapun agamanya, sukunya, atau latar belakang sosialnya, harus mendapat bantuan dan perhatian yang sama.

Membantu dalam bentuk apapun juga, sangat baik adanya. Tapi lakukan itu dengan sepenuh hati.

dok.konfrontasi.com
dok.konfrontasi.com
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun