Hari ini (10/10) dua timnas beda usia bermain di Stadion Wibawa Mukti Cikarang dalam laga uji coba. Sore hari timnas U-19 menghadapi Arab Saudi, dilanjutkan malam harinya antara timnas senior melawan Myanmar.
Hasil uji coba tersebut sangat berguna sebagai persiapan untuk bertarung di Piala Asia U-19 pada bulan Oktober ini juga, dan bagi timnas senior untuk tampil di Piala AFF.
Timnas U-19 yang diasuh Indra Sjafri harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 1-2, sedangkan tim senior sukses membekuk Myanmar 3-0.
Bukan semata-mata dari skor akhir tersebut, untuk menyimpulkan bahwa timnas U-19 masih mencemaskan. Adapun penampilan timnas senior cukup menjanjikan.
Bagi timnas U-19, ini adalah laga uji coba ke 3, tanpa sekalipun menang. Pada dua laga sebelumnya, bermain imbang 2-2 melawan Thailand dan kalah 0-3 dari Tiongkok.
Sebetulnya pada lagi melawan Arab Saudi yang memang peringkatnya di atas Indonesia, penguasaan bola relatif seimbang. Namun timnas U-19 sering sekali membuang kesempatan emas.
Problem klasik yang diakui langsung oleh pelatih Indra Sjafri adalah lemahnya penyelesaian akhir. Para pemain cenderung memanfaatkan kecepatan mengajak pemain lawan adu lari, tapi jadi tidak efektif karena operan yang tidak akurat dan kontrol bola yang kurang sempurna.
Masih ada satu laga uji coba lagi melawan Yordania, sebelum mengikuti Piala Asia. Meskipun Indonesia menjadi tuan rumah, tapi target menembus empat besar agar lolos ke Piala Dunia U-20 tahun depan di Polandia, sungguh beban yang berat, bila tidak ada perbaikan performa pemain.
Saat melawan Saudi, transisi dari menyerang ke bertahan masih belum mulus. Akibatnya gol kedua Saudi lahir dari kesalahan pemain bertahan Asnawi Mangkualam yang melanggar pemain lawan sehingga berbuah pinalti.
Saat turun minum skor masih 1-1. Baik gol pertama Arab Saudi maupun gol balasan Indonesia yang dicetak  Sadil Ramdani, lahir dari tendangan jarak jauh.
Beralih ke tim senior, karena hampir semuanya berasal dari tim yang tampil di Asian Games yang lalu, para pemain sudah mampu bermain relatif kompak.Â
Meskipun pelatih timnas senior masih dijabat pelatih sementara Bima Sakti dan Kurniawan, karena Luis Milla belum juga datang ke Indonesia, gaya bermain yang diajarkan Milla, tetap dipertahankan.
Semua gol Indonesia dicetak di babak pertama  dan buah dari skema penyerangan yang lumayan terorganisir. Gol pertama lewat sundulan Alberto Goncalves dan dua gol berikutnya dari kaki Irfan Jaya.
Namun demikian, karena target Indonesia adalah menjuarai Piala AFF, maka jelas tidak mudah. Apalagi di babak penyisihan kita harus melawan Thailand di Bangkok dan juga bertandang ke Singapura. Kita hanya kebagian sebagai tuan rumah saat melawan Timor Leste dan Filipina.
Itupun kalau Indonesia melaju ke semi final, diperkirakan Vietnam atau Malaysia siap menghadang ambisi kita. Maka kekokohan mental para pemain harus ditingkatkan lagi, di samping mengasah faktor teknis permainan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H