Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga 1, Ketatnya Persaingan Menghindari Degradasi

8 Oktober 2018   17:56 Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:57 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liga 1 setelah sempat dihentikan beberapa hari sebagai buntut dari tewasnya seorang pendukung Persija di Bandung, telah bergulir kembali. Menarik menyaksikan betapa semakin ketatnya persaingan antar klub yang berlaga, tidak saja di papan atas untuk meraih posisi puncak, tapi juga di papan bawah.

Seperti diketahui, 3 klub peringkat terbawah akan terdegradasi alias terlempar dari Liga 1 tahun depan dan harus turun ke Liga 2. Jadi bagaimana klub-klub papan bawah saling "sikut" untuk menghindar dari posisi 3 terbawah, layak untuk diamati.

David da Silva, top skor sementara Liga 1 yang memperkuat Persebaya pernah mengungkapkan betapa ketatnya persaingan di Liga 1. Striker berkebangsaan Brazil tersebut memang baru tahun ini merumput di Indonesia, jadi relatif baru merasakan atmosfer sepak bola tanah air. 

Maksud David adalah membandingkan kekuatan antara klub papan atas dengan papan bawah, tidak berbeda terlalu jauh, sehingga tidak boleh satu klub memandang enteng klub lain. 

Persebaya telah merasakan pengalaman pahit ketika dijungkalkan klub papan bawah. Tanggal 11 Sepetember lalu, bertindak sebagai tuan rumah, Persebaya tumbang oleh PS Tira (yang dulu namanya PS TNI) 0-2. Padahal di partai tandang tanggal 13 April 2018, Persebaya menang telak 4-1.

Terakhir PS Tira  juga berhasil mengalahkan Bhayangkara, pemuncak Liga 1 tahun lalu, Sabtu (6/10) dengan skor akhir 2-0. Dengan kemenangan tersebut, PS Tira yang hampir selalu menghuni peringkat 3 terbawah, terangkat ke posisi 15 atau keempat dari bawah.

Amankah posisi PS Tira? Belum bisa dipastikan. Meskipun sejak ditangani pelatih baru, Nil Maizar, yang mendepak pelatih asing kawakan Ivan Kolev, PS Tira sudah mulai menunjukkan grafik menaik.

Saat artikel ini ditulis, tiga posisi terbawah pada klasemen sementara diduduki oleh PSIS Semarang di peringkat 16, Perseru Serui (peringkat 17) dan juru kunci PSMS Medan.  PSIS dan PSMS sudah memainkan 24 kali pertandingan, sama halnya dengan PS Tira. Sedangkan Perseru baru 23 kali, dan akan berhadapan dengan Persija sore ini (8/10). Sebagai catatan, skor akhir Persija versus Perseru adalah 2-1 untuk Persija, sehingga kedudukan di peringkat tiga terbawah tidak berubah.

PSIS, PSMS, dan Persebaya adalah 3 klub promosi dari Liga 2 tahun lalu, menggantikan 3 klub yang tersingkir yakni Semen Padang, Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik.

Jika PSIS dan PSMS hanya bertahan satu musim kompetisi saja, alias sekadar numpang lewat di Liga 1, tentu amat disayangkan. Persebaya pun, meski sekarang berada di peringkat ke 13, posisinya belum aman, kalau bernasib sial, bisa tergelincir.

Karena tak mau numpang lewat itulah, setelah melihat kinerja di paruh musim yang kurang menggigit, banyak klub memecat pelatihnya, dan mencari pelatih baru, walaupun pelatih baru juga tak menjamin akan meningkatkan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun