Setelah itu ada lagi wahana kota mini, kolam renang, miniatur kereta api, serta arena outbond. Pokoknya, kalau ingin menikmati semua fasilitas yang tersedia di FML, bisa menghabiskan sehari penuh. Tentu juga ada fasilitas yang bersifat penunjang seperti toilet dalam jumlah yang memadai serta musala. Hanya saja musalanya yang bercorak langgar tradisional dari kayu, berukuran relatif kecil.
Sawah dan target memanah (Dok pribadi)
Setiap obyek sebetulnya  menarik untuk menjadi latar belakang mengambil foto. Bahkan di sepanjang
track yang mengitari FML banyak pengunjung yang tergoda untuk berfoto. Akibatnya, di hari libur yang disesaki pengunjung, arus di
track bisa tersendat karena ada rombongan yang mengokupasi untuk mengabadikan mereka bergaya.
Melihat begitu banyak yang bisa dinikmati, tarif sebesar Rp 20.000 per orang untuk masuk FML, yang sudah termasuk gratis segelas
welcome drink, rasanya terbilang wajar, bahkan relatif murah. Untuk yang membawa kendaraan harus ditambah lagi biaya parkir, dan seperti yang saya alami, meskipun area parkir cukup luas, untuk menampung animo di hari libur, cukup sulit mencari tempat parkir yang kososng.Â
Satu hal yang menggembirakan, di FML para pedagang kecil, khususnya pedagang makanan, seperti mendapat wadah yang pas untuk berjualan. Tentu kemampuan para pedagang tersebut juga meningkat karena mereka harus memenuhi standar kebersihan dan standar lainnya. Justru gerai makanan kelas atas yang banyak di mal-mal besar, di FML tidak terlihat.
Keberpihakan FML kepada pedagang tersebut di atas pantas diapresiasi, walaupun publik tidak diberi informasi, seperti apa pola bagi hasilnya dengan manajemen atau pemilik FML.
Dengan kehadiran FML, maka persaingan antar obyek wisata di sekitar Lembang memang menjadi semakin ketat. Lembang, yang berada di ketinggian dan berhawa sejuk, sejak zaman Belanda sudah dipenuhi oleh banyak vila tempat orang-orang berpunya beristirahat.
Di Lembang terdapat obyek wisata alam kawah gunung Tangkuban Parahu serta sumber air panas. Kemudian bermunculan pula obyek wisata modern dengan tema khusus seperti rumah sosis, restoran unik, atau yang sejenis itu.
Maka eksistensi obyek wisata di Lembang membutuhkan inovasi yang berkelanjutan agar kelak tidak ditinggalkan pengunjung karena kemunculan pesaing baru.Â
FML cocok menjadi salah satu pilihan wisata keluarga. Bagi pengunjung dari Jakarta disarankan untuk lewat tol Cipali, sehingga tidak perlu masuk kota Bandung yang macetnya minta ampun atau lewat Puncak yang lebih lebih sulit medannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Trip Selengkapnya