Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Trotoar Baru Jakarta, Lebar tapi Berdebu

1 Agustus 2018   02:25 Diperbarui: 1 Agustus 2018   13:10 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amat lebar tapi berdebu (dok pribadi)

Asian Games telah mengubah wajah ibukota Jakarta. Mungkin bagi mereka yang biasa membawa mobil sendiri akan menggerutu,  karena ruang geraknya terbatas gara-gara aturan ganjil-genap. Di tanggal ganjil hanya mobil yang plat nomornya berakhir dengan angka ganjil yang boleh lewat di jalan-jalan utama.

Tapi bagi para pengguna kendaraan umum, yang dari halte tempat turun bus ke kantornya harus berjalan kaki, Asian Games jelas membawa berkah. Trotoar di Jalan Sudirman dan Thamrin sekarang telah berganti wajah dan betul-betul memanjakan pejalan kaki.

Bahkan, karena nyamannya, ada yang sengaja turun beberapa halte sebelum halte terdekat dari kantor atau lokasi tujuan. Maksudnya sengaja agar lebih jauh berjalan kaki, hitung-hitung sebagai olah raga yang memang jarang dilakukan oleh orang kantoran di hari kerja.

Bayangkan, pejalan kaki yang hanya segelintir itu diberi trotoar yang lebarnya hampir sama lebarnya dengan jalan raya di sebelah kanannya yang selalu macet..cet..cet.

Jangan khawatir, gak ada lagi pengendara motor yang menyerobot lewat trotoar. Tidak ada pula para pedagang yang menggelar dagangannya menghalangi pengguna trotoar.

Desain trotoarnya cukup menarik dengan keramik warna warni, dilengkapi dengan pohon setiap jarak tertentu dan  ada area untuk rerumputan. Halte bus di sana juga tampil dengan gaya baru yang lebih gagah.

Sayangnya, trotoar tersebut penuh dengan debu. Mungkin karena sekarang lagi musim kemarau, di samping karena tingkat polusi di Jakarta yang tergolong parah. Lagi pula pembangunan trotoar ini baru selesai, bahkan di sekitarnya masih ada pengerjaan proyek MRT atau proyek lainnya yang "memproduksi" debu.

Di beberapa tempat terlihat petugas kebersihan sedang menyapu debu. Tapi ini tidak banyak membantu. Ada pula yang melakukan penyiraman, yang bisa mengusir debu untuk sementara. Begitu kering, debu muncul lagi.

Papan penutup proyek yang belum kelar (dok pribadi)
Papan penutup proyek yang belum kelar (dok pribadi)
Selain itu, di beberapa ruas di kawasan Jalan Sudirman, tidak semua trotoar baru bisa dituntaskan. Untuk lokasi yang masih berantakan karena ada pengerjaan proyek, ditutup dengan papan panjang berhiaskan tulisan dan gambar tentang Asian Games. 

Lumayan sih, pemandangan yang berantakan jadi tersembunyi, sekaligus menjadi media sosialisasi ajang pesta olahraga antar negara se Asia, yang harus kita sukseskan.

Halte bus (dok pribadi)
Halte bus (dok pribadi)
Mudah-mudahan dalam sisa waktu beberapa hari ini sebelum para tamu dari luar negeri untuk acara Asian Games berdatangan, masalah debu di trotoar yang rancangannya disebut-sebut sekelas Orchard Road di Singapura tersebut, bisa diatasi.

Masalah yang lebih besar lagi adalah bagaimana mengedukasi pengguna trotoar  agar tidak membuang sampah sembarangan, karena jumlah tong sampah relatif terbatas.

Kemudian, pertanyaan besarnya adalah, mampukah kita merawat trotoar tersebut dengan baik setelah Asian Games usai? Penyakit kita selama ini, mampu membangun tapi gagal merawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun