Tapi saya sungguh keliru. Saya masih membayangkan Kebun Raya seperti tiga puluh tahun lalu, saat saya masih muda dan baru bekerja di Jakarta, kuat berjalan kaki berkeliling kebun, meskipun yang dilihat hanya pohon-pohon besar dan beberapa bangunan kuno peninggalan Belanda. Seingat saya saat itu, kendaraan roda empat tidak boleh masuk.
Alhamdulillah, kebun raya yang dulu obyek wisata nomor satu di Bogor karena tidak ada saingannya, sekarang tetap top, karena melakukan inovasi. Sekarang kendaraan roda empat boleh masuk untuk dipakai berkeliling kebun dengan jalan yang mulus dan indah karena pembatas jalannya ditanami aneka bunga.
Beruntung saya sampai di gerbang Kebun Raya sebelum jam lima, saat gerbang masuk ditutup bagi pelancong. Tarif masuk Rp 15.000 per orang ditambah Rp 30.000 untuk mobil. Lalu saya terkaget-kaget karena bayangan saya tentang Kebun Raya yang dulu telah jauh berubah.
Ada kolam air mancur yang luas. Ada Tugu Rafflesia untuk memperingati dua abad Kebun Raya Bogor. Masih banyak spot lain yang cocok untuk tempat berfoto dengan leluasa dan nyaman. Pokoknya semua memanjakan mata.
Pantas saja Presiden Jokowi bangga membawa kepala negara asing berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H