Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Wisata dengan Jumlah Larangan Terbanyak

29 Mei 2018   14:09 Diperbarui: 29 Mei 2018   14:07 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu rambu larangan (dok.travelingyuk.com)

Mungkin dari kalimat di atas, ada yang kurang tepat menggunakan kaidah bahasa Indonesia, namun pasti mudah dimengerti pembaca. Hanya masalahnya tidak semua pengunjung dengan sengaja membaca semua larangan tersebut. Yang pasti, bila pengunjung termasuk orang baik-baik, rasanya kecil kemungkinan melanggar larangan di atas.

Tapi pengelola kawasan tersebut merasa perlu membuat papan pengumuman,untuk secara jelas memposisikan bahwa tempat ini tidak boleh digunakan untuk macam-macam. Soalnya di beberapa obyek wisata alam sejenis, banyak yang dijadikan tempat pacaran oleh muda-mudi setempat, sehingga rombongan wisata keluarga risih untuk masuk.

Pengumuman tersebut di samping ditulis di papan besar di pintu masuk, ada juga yang dipasang mirip rambu lalu lintas untuk setiap jenis larangan, di pinggir jalan menuju kawasan wisata ini. Dengan demikian ada 33 "rambu" di sisi kiri jalan yang dipasang setiap sekitar 25 meter. Pada "rambu" ini, setiap larangan disertai keterangan denda yang dikenakan kepada pelanggarnya.

Balirik Larangan Resort (dok.travelingyuk.com)
Balirik Larangan Resort (dok.travelingyuk.com)
Jadi dari sisi teori pemasaran, branding dan positioning-nya sudah jelas membidik target market tertentu. Dengan menolak kelompok pelancong remaja yang berpasang-pasangan, bukan berarti pengunjung jadi sepi. Justru kelompok keluarga, rekreasi pegawai kantor, anak muda pencinta alam, akan merasa nyaman berwisata ke sana.
Salah satu rambu larangan (dok.travelingyuk.com)
Salah satu rambu larangan (dok.travelingyuk.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun