Adalah fitrah manusia membutuhkan pasangan hidup, dan itu tidak akan tergantikan oleh robot atau boneka paling cantik dan tampan yang persis seperti bintang film ternama. Hanya proses mencari jodohnya yang bergeser. Tidak perlu mak comblang atau biro jodoh konvensional lagi, tapi bisa secara daring. Kalau cocok, bisa menikah tanpa capek-capek mengurusnya, sewa saja event organizer. Orang yang diundang juga tidak perlu membeli kado. Cukup pesan karangan bunga atau bawa amplop.
Dan jangan lupa, setelah kebutuhan fisik dan kebutuhan sosialnya terpenuhi, ada yang namanya kebutuhan rohani. Segala barang yang terkait dengan agama menjadi penting, seperti pakaian muslim, pernak pernik simbol agama, dan sebagainya. Banyak produk yang omzetnya berlipat saat mau lebaran atau natal.Â
Kesimpulannya, ancaman sejumlah profesi yang bakal hilang memang tak terelakkan. Tapi mengingat pada dasarnya kebutuhan manusia tetap sama saja, maka tidak perlu terlalu cemas, sepanjang bisa beradaptasi dengan model bisnis atau proses pelayanannya yang selalu berkembang. Orang-orang yang pintar "meniti buih" tidak akan tenggelam diterjang ombak besar perubahan. Beradaptasi dengan penuh kreativitas menjadi kata kunci untuk mampu bertahan, bahkan menuai keuntungan yang lebih besar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H