Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gratifikasi: Kasus Anambas dan Kasus Garuda

21 Februari 2017   07:53 Diperbarui: 21 Februari 2017   08:34 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jumlah yang diterima sang mantan Dirut konon puluhan milyar rupiah, sebagai hadiah atas keputusannya untuk membeli sejumlah pesawat dengan mesin bermerek tertentu. Jelaslah bahwa kasus gratifikasi sudah begitu masif, dari pelosok Anambas sampai yang berskala internasional yang menimpa Garuda.

Masihkah belum cukup pelajaran bagi para pejabat dalam berhubungan dengan pihak korporasi? Kedua belah pihak harus sama-sama menerapkan tata kelola yang baik, tak bisa kalau hanya dari satu pihak saja.

Prosedur pembelian  harus jelas dan dipatuhi oleh pembeli. Prosedur penjualan pun begitu dari sisi penjual. Dalam penempatan dana di bank, prosedurnya baik bagi nasabah maupun bank harus jelas, termasuk prosedur pemberian hadiah resmi.

Kalau prosedur sudah tertata rapi, maka tinggal mental aparatnya yang harus berubah, harus lebih berdisiplin, baik ketika diawasi, maupun ketika tidak diawasi. Maksudnya, disiplin tersebut harus dijadikan sikap dan kebiasaan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun