Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suap Promosi dan Mutasi Jabatan

3 Januari 2017   17:09 Diperbarui: 3 Januari 2017   18:39 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang banyak instansi atau BUMN yang telah menerapkan metode seleksi yang relatif baik untuk mempromosikan pegawai. Tapi tetap ada celah untuk pegawai kesayangan si bos, ada "jatah" di tempat yang layak.

Adakalanya seorang yang berbakat menjadi pegawai yang disayangi, punya visi yang jauh ke depan. Ia sudah melihat para pejabat selapis di bawah direktur yang potensial akan menjadi direktur kelak. Maka ia pun menanam budi jauh sebelumnya. Begitu orang yang diincar menjadi direktur, ia masuk gerbong promosi menggantikan posisi yang ditinggal sang direktur baru

Bisa jadi pegawai kesayangan tersebut suatu saat tersandung kasus yang melanggar aturan kepegawaian, sehingga menerima sanksi dinas. Tapi yang tipe beginian biasanya setelah satu atau dua tahun, namanya direhabilitasi lagi.

Jadi dalam melihat kasus suap promosi dan mutasi jabatan, jangan hanya mengartikan suap secara sempit sebagai uang sogok semata, atau kontribusi uang "sukuran" saja, tapi kembangan seperti di atas pada hakikatnya setali tiga uang alias sama saja.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun