Belum lama pencinta film nasional menikmati film jadul yang bermutu tinggi, Tiga Dara, karya Usmar Ismail 60 tahun lalu. Sekarang telah beredar pula film "Ini Kisah Tiga Dara" karya Nia Dinata yang terinspirasi dari Tiga Dara.
Sebahagian besar cerita mirip dengan Tiga Dara, tapi dengan latar belakang kehidupan saat ini. Tiga gadis beradik kakak dengan rasa baru ini adalah Gendis, anak tertua (diperankan Shanty Paredes), Ella si anak tengah (Tara Basro) dan si Bungsu Bebe (pendatang baru Tatyana Akman).
Ayah ketiga gadis di atas adalah Krisna (Ray Sahetapy) yang punya hotel di Maumere, Flores. Krisna sudah kematian istri dan hidup membujang. Anak- anaknya tinggal dengan nenek mereka, Oma (Titiek Puspa) di Jakarta, yang kemudian diboyong semuanya ke Flores untuk ikut mengelola hotel.
Seperti Tiga Dara, si nenek sangat khawatir Gendis akan menjadi perawan tua. Di usia 32 tahun Gendis masih tidak punya teman dekat lelaki. Gendis hanya punya perhatian pada dunia kuliner.
Padahal dua adiknya lincah sekali. Yudha (Rio Dewanto), seorang pengusaha muda, tertarik dengan Gendis, tapi yang merespon secara agresif justru Ella. Bima (Reuben Elishama) teman sejak kecil Ella terpaksa gigit jari karena cintanya pada Ella tidak berbalas.
Bebe menjadi gadis "hot" yang berkarakter bebas. Gairahnya sering tidak terkontrol saat berduaan dengan turis asing tamu hotel, Erick (Richard Kyle). Si nenek khawatir karena pernah memergoki ia lagi bercumbu.
Sampai di situ tidak ada kejutan, khususnya bagi yang sudah menonton Tiga Dara versi Usmar Ismail. Tapi di akhir film penonton dibuat terkesima dengan cerita yang berbelok arah. Krisna ternyata menikah lagi, dengan perempuan karier yang dulu tetangga sekaligus teman Gendis. Bebe hamil tiga bulan dan pengen segera menikah dengan pacar bule-nya.
Itulah kehebatan Nia. Penonton yang tadinya sudah menebak film akan mencapai klimaks dengan pernikahan Gendis dan Yudha, menjadi tersentak. Faktanya memang banyak duda tua yang masih semangat menikah lagi. Gadis imut yang bergaul kelewat batas dan menikah karena "kecelakaan" juga tidak sedikit.
Adapun gadis matang yang tetap melajang dan pekerja keras juga lazim saat ini. Meskipun begitu, penasaran penonton sedikit terjawab karena di akhir film ada sinyal Gendis dan Yudha sudah saling mengasihi. Ella dan Bima pun telah menjadi sepasang kekasih.
Film Tiga Dara versi jadul lebih unggul kalau dilihat dari penggambaran konflik antara anak gadis tertua dengan neneknya dan antara gadis tertua dengan adik tengahnya. Namun unsur drama musikal dalam versi baru terdengar lebih enak dengan irama yang lebih pop.
Penonton juga akan dimanjakan matanya menikmati keindahan pantai dan padang rumput di Pulau Flores. Satu lagi, penggambaran pasar kampung di pinggir jalan khas wilayah pedalaman, tempat Gendis membeli ikan, terlihat unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H