Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mencermati Hasil Putaran Pertama TSC A

29 Agustus 2016   21:56 Diperbarui: 30 Agustus 2016   04:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan usainya laga antara Bhayangkara Surabaya United (BSU) melawan Perseru Serui, Senin (29/8) malam, maka kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) A putaran pertama juga selesai. Semua tim telah memainkan 17 kali pertandingan, dan bersiap-siap mulai minggu depan bertempur di putaran kedua sebanyak 17 kali lagi.

Dari berita yang dilansir oleh banyak media, kelihatan hampir semua klub melepas beberapa pemain yang dianggap kurang memenuhi harapan, serta berburu pemain baru, terutama pemain asing, agar saat kompetisi berakhir bisa finish di peringkat terhormat.

Tentang laga BSU malam ini, yang sebagai tuan rumah memilih bermain di Stadion Sidoarjo, akhirnya mampu mengalahkan Perseru 3-1. Hal ini membawa BSU kembali naik ke posisi tiga di klasemen TSC.

Menit ke 2, saat Perseru belum panas, tendangan Thiago Furtuoso telah membuahkan gol buat BSU, ketika ia lepas dari perangkap offside. Tapi kapten Perseru, Arthur Bonai langsung membalas 1 menit kemudian juga melalui tendangan keras menyambut sebuah umpan tarik. Gol kemenangan BSU dicetak pada menit ke 30 oleh pemain muda Ilham Udin. Octavio Dutra menambah keunggulan BSU melalui titik putih di menit 58.

Sedangkan pada laga Minggu (28/8) kemaren, Persegres Gresik ditahan imbang oleh tamunya Semen Padang dengan skor 1-1. Tuan rumah PSM Makassar juga ditahan 0-0 oleh Persipura. Adapun di Balikpapan tuan rumah Persiba sukses memetik poin penuh setelah mengandaskan perlawanan PS TNI dengan skor 2-0.

Dari 18 klub peserta TSC A, maka ada 6 klub yang menembus papan atas pada paruh musim ini. Urutannya dari peringkat 1 sampai 6 adalah Madura United, Arema Cronus, BSU, Persipura, Sriwijaya, dan Semen Padang. Terlihat bahwa 3 besar disapu bersih oleh klub dari Jawa Timur.

Madura dengan 11 kali menang, 4  kali seri dan 2 kali kalah meraih poin 37, unggul jauh atas Arema yang meraih poin 32. BSU juga mendapat poin 32 tapi kalah selisih gol ketimbang Arema Cronus.

Papan tengah yakni penghuni peringkat 7 sampai 12 berturut-turut adalah Persib, Bali United, Pusamania Borneo, Persiba, Perseru, dan PSM. Penghuni papan bawah di posisi 13 sampai 18 adalah Mitra Kukar, Barito Putra, PS TNI, Persegres, Persija dan Persela Lamongan.

Kompetisi memang belum berakhir, kita harus tunggu satu putaran lagi untuk mendapatkan juara sesungguhnya. Tapi kemunculan Madura United sebagai pemuncak paruh musim sudah merupakan kejutan yang di luar prediksi banyak pengamat sebelumnya.

Di lain pihak klub langganan juara hanya Arema yang lumayan konsisten. Persipura, Sriwijaya, dan Persib yang sama-sama pernah meraih gelar juara liga nasional, masih belum tampil seperti yang pernah mereka tunjukkan di masa lalu.

Tapi di antara klub yang pernah punya nama besar, Persija lah yang paling terpuruk. Berada di posisi kedua dari bawah, hanya 3 kali menang, 5 kali seri dan 9 kali kalah, tak pelak lagi, cukup berat untuk mengangkat semangat dan prestasi mereka di putaran kedua.

Klub paling produktif adalah Madura United dan Sriwijaya yang sama-sama mencetak 27 gol dari 17 laga. Yang paling mandul adalah Persija yang hanya mengemas 10 gol.

Klub paling kokoh pertahanannya adalah Arema Cronus. Hamka Hamzah yang memimpin daerah pertahanan Arema hanya kemasukan 8 gol. Sedangkan Persegres paling banyak kebobolan, yakni 32 gol. Klub dengan selisih gol terbanyak adalah Sriwijaya dengan plus 14 dan tersedikit adalah Persegres dengan minus 14.

Dari daftar pencetak gol terbanyak, 5 besar top skor semua diborong pemain asing yakni Luis Carlos Junior dari Barito Putra dengan koleksi 12 gol, Marcel Silva Sacramento (Semen Padang 11 gol),  Rodrigues Aracil Pablo (Madura United 11 gol) Alberto Gonzalves (Sriwijaya 8 gol) dan Shohei Matsunaga (Persiba 8 gol).

Setelah itu baru muncul nama striker lokal yakni  Boaz Solossa dari Persipura dan Ferdinan Sinaga dari PSM yang sama-sama mencetak 7 gol. Sepertinya kita lagi krisis penyerang lokal, dan kader baru dari pemain muda juga belum terlihat.

Mengingat kembali minimnya persiapan banyak klub karena ketidakpastian kompetisi akibat pembekuan PSSI, maka hasil di atas tergolong baik, meski kepemimpinan wasit sering diprotes pemain dan anarkisme penonton masih saja terjadi. Di putaran kedua tentu kita berharap terjadi peningkatan mutu kompetisi, yang pada gilirannya mampu berkontribusi bagi terciptaya timnas Indonesia yang tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun