Turut Berdukacita, Innalillahi wainna ilaihiirajiun. Telah wafat Hj.Susiana istri dari komedian Tukul Arwana tanggal 23 Agustus 2016 jam 18.00 WIB di RS Brawijaya Jakarta. Almarhumah disemayamkan di rumah duka Jl. H. Jian nomor 22 Cipete, Jakarta Selatan. Semoga almarhumah husnul khotimah, aamiin yaa rabb.
Demikian kabar yang hinggap di hape saya dari beberapa teman dalam satu grup WhatsApp. Setelah saya cek ke beberapa situs berita online, ternyata berita itu benar. Susi, yang sering dalam acara talkshow fenomenal di salah satu stasiun televisi, disebut-sebut sebagai Susi Similikiti oleh Tukul sebagai pembawa acaranya, meninggal karena sesak nafas. Ada pula yang memberitakan bahwa Susi menderita asma. Tapi setelah minum obat, malah jatuh tak sadarkan diri. Terus sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong.
Menarik untuk mengikuti kisah kasih Tukul dan Susi. Tukul meskipun pernah juara lawak di tingkat kota Semarang, saat awal mengadu nasib di ibukota di tahun 1992, bukanlah siapa-siapa. Hidupnya luntang-lantung dan sempat memutuskan untuk balik ke kampung halaman.
Namun, tak disangka-sangka, akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita berdarah Minang asal Kabupaten Solok, yang ia anggap sebagai bidadari yaitu Susiana alias Susi Similikiti, yang mau menerimanya apa adanya. Susi rela hidup susah untuk menikah dengan Tukul pada tahun 1995.
Pasangan yang akhirnya dikaruniai dua orang anak yang bernama Novita Eka Afriana dan Wahyu Jovan Utama ini, saat acara pernikahan dibantu oleh saudara dari Susi. Setelah menikah pun, Tukul yang kemudian memiliki pekerjaan tetap di Radio Humor SK dengan gaji Rp 75 ribu sebulan, tetap hidup prihatin karena gaji tersebut jauh dari angka yang ia butuhkan untuk kebutuhan keluarga.
Tukul pernah menceritakan bahwa hal yang paling menyedihkan, sekaligus  membuatnya makin cinta dengan Susi adalah ketika sang istri rela menjual semua perhiasannya termasuk cicin kawin mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hebatnya, Tukul tidak silau setelah banyak di kelilingi artis cantik saat berada di puncak karirnya sebagai pembawa acara ternama bertarif mahal. Meski sebutan Susi Similikiti terkadang berkonotasi ngeledek atau merendahkan sang istri, pada dasarnya Tukul tidak lupa dengan jasa Susi yang luar biasa bagi kesuksesannya.
Di balik pria yang hebat ada perempuan yang luar biasa. Tukul-Susi adalah salah satu contoh yang tepat untuk ungkapan tersebut. Peran Susi tak kalah hebatnya dengan Ibu Tien Soeharto atau Ibu Ani SBY. Pepatah "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian", betul-betul tergambar dalam sejarah hidup pasangan Tukul-Susi.
Selamat jalan Susiana. Tukul bukanlah Tukul seperti yang dikenal publik saat ini, tanpa Susi ikut menempa mentalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H