Lega, begitu mendapat berita Tim Piala Thomas Indonesia menjungkalkan Korea Selatan 3-1 di semi final yang berlangsung di Hongkong tadi malam. Dengan demikian Indonesia kembali menembus panggung final dengan menantang Denmark yang baru saja mengandaskan Malaysia 3-2.Â
Indonesia terakhir bermain di final Piala Thomas di tahun 2010. Â Namun Indonesia sudah lama puasa gelar juara. Meski sepanjang sejarah Piala Thomas, Indonesia masih memegang rekor juara terbanyak yakni sebanyak 13 kali, tapi setelah menjadi juara di tahun 2002 di Guangzhou Cina, Piala Thomas tidak pernah lagi kita pegang.Â
Keberhasilan tadi malam terasa sangat berarti, mengingat Korea Selatan sering menjadi momok yang menakutkan pebulutangkis kita di samping Cina. Apalagi tim Korea baru saja menguburkan impian Cina, sehingga Cina tersingkir di perempat final karena kalah dari Korea Selatan 2-3.
Sekarang saatnya Piala Thomas pulang ke Indonesia. Melawan Denmark secara mental tidak begitu menakutkan bagi pemain kita. Bahkan Hongkong punya catatan manis buat Indonesia, karena di sana Indonesia melibas Denmark 5-0 dalam partai final di tahun 1996. Ayo, ulangi sejarah Hongkong.
Mudah-mudahan di partai final Minggu besok, tunggal pertama kita, Tommy Sugiarto bisa tampil. Saat melawan Korea tadi malam, Tommy diganti Jonatan dan menjadi satu-satunya pemain yang mengalami kekalahan. Dengan kekuatan di dua nomor ganda plus satu nomor diambil.dari tunggal, maka di atas kertas Indonesia lebih diunggulkan.Â
Justru perlu diingatkan agar tim kita tidak over confidence. Menganggap enteng lawan, bisa jadi bumerang. Bermainlah secara normal saja. Raih kebanggaan yang sudah lama hilang. Masyarakat sudah lama merindukannya. Rindu mengarak Piala Thomas sekeliling Kota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H