Keempat, pastikan bahwa niat marah itu adalah marah yang positif, bukan karena dendam pribadi, bukan pula karena like and dislike. Niatkan semuanya untuk kebaikan organisasi atau perusahaan, bukan untuk ambisi pribadi meraih jabatan yang lebih tinggi. Dan yang paling penting, kemarahan itu adalah sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan anak buah yang pada waktunya nanti siap menerima tongkat estafet kepemimpinan. Bos yang baik adalah yang mampu menyiapkan kadernya lebih baik dari dirinya sendiri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H