Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kantong Plastik di Ritel Dihargai Rp 200,00, Pembeli Kaget

22 Februari 2016   09:53 Diperbarui: 22 Februari 2016   11:56 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - kantong plastik (Shutterstock)"][/caption]Kemaren sore, sebagai suami yang baik, saya ngantar istri berbelanja rutin dua-mingguan di sebuah jaringan ritel terkemuka di daerah Pancoran, Jakarta Selatan. Saya tidak kaget ketika kasir menagih Rp 1.200 untuk 6 kantong plastik yang digunakan tempat menaruh barang yang saya beli. Soalnya informasi tentang hal ini sudah lama saya ketahui dari media masa.

Tidak demikian halnya dengan beberapa pembeli di kasir lain. Ada yang adu urat leher dulu, walau akhirnya tetap bayar. Ada juga yang ekstrem dengan membatalkan belanjaannya, walaupun kantong plastik yang dipakainya tidak lebih banyak dari saya. Saya kira ia pasti mampu membayarnya, tapi tentu ada alasan khusus kenapa ia menolak.

Tujuan pemerintah untuk membuat kebijakan kantong plastik berbayar sesungguhnya amat baik, demi kelestarian lingkungan. Saya pun sudah pernah "hijrah" dengan membeli kantong kain yang besar, dan sempat beberapa kali digunakan. Hanya saja setelah itu saya kembali ke habit lama karena lebih praktis, saat pergi belanja tak perlu bawa apa-apa selain dompet berisi uang dan kartu.

Lagi pula, "sesat pikir" seperti yang saya lakukan mungkin masih menghinggapi pikiran mayoritas masyarakat. Urusan lingkungan dianggap urusan pemerintah semata. Pihak swasta juga turun sebagai wujud corporate social responsibility. Setelah itu, ada lagi LSM, pers, dan perguruan tinggi yang sering concern dalam mengkritisi aspek lingkungan.

Tapi pada akhirnya kesuksesan bermacam-macam program terkait lingkungan sangat tergantung pada respons masyarakat. Apakah kebijakan kantong plastik berbayar akan membuat konsumsi plastik turun tajam? Sepertinya belum akan begitu.

Kantong plastik seharga Rp 200 rasanya tidak akan memberatkan bagi pelanggan jaringan ritel modern. Bila ada yang keberatan, toh mereka masih bisa belanja di pasar tradisional yang masih menggratiskan. 

Kebijakan ini memang masih bersifat uji coba. Akan ada review agar nanti ada kebijakan yang permanen. Bila akhirnya kebijakan ini berlaku di semua tempat belanja termasuk pasar tradisional dan kios di pinggir jalan, baru mungkin akan menggugah masyarakat kembali membawa keranjang saat berbelanja seperti di era jadul. Atau bisa juga dibuat aturan kombinasi. Untuk supermarket harga jualnya Rp 1.000 per kantong, dan di pasar tradisional cukup Rp 200. Bila harganya dianggap tinggi, diharapkan konsumen mulai merubah kebiasaannya. 

Keberhasilan program kantong plastik berbayar masih jadi tanda tanya. Tapi bagaimanapun juga layak untuk dicoba dan didukung oleh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun