Etape 3, saya mulai jam 10 pagi dan sampai di Payakumbuh jam 5 sore. 7 jam untuk 300 km termasuk 1 jam 15 buat shalat jumat dan makan siang. Alhamdulillah bencana banjir yang sempat ramai diberitakan di daerah kabupaten Kampar dan Limapuluh Kota, yang menjadi rute saya, sudah kering.Â
Begitu meninggalkan Provinsi Riau dan masuk Provinsi Sumbar suasananya sudah berbeda. Areal perkebunan luas sudah tidak ada. Minimarket di kota-kota kecamatan tidak lagi pakai merek terkenal seperti Indomaret dan Alfamart, konon tidak diizinkan pemda setempat. Tapi tetap banyak minimarket dengan nama berbeda-beda milik warga setempat.
Payakumbuh adalah kota yang ramai, penuh kios makanan pinggir jalan yang buka 24 jam. Banyak penduduk dari kota sekitar yang sengaja makan di Payakumbuh. Suasananya enak, 571 meter di atas permukaan laut, artinya tidak berhawa panas tapi juga tidak membuat orang kedinginan.
Itulah sedikit catatan perjalanan saya melintasi tiga provinsi, Sumut, Riau, dan Sumbar. Melelahkan namun asyik. O ya 30 km sebelum Payakumbuh ada jembatan kelok sembilan yang menjadi ikon baru pariwisata Sumbar.
Foto-foto dokumen pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H