Dari sini kudengar engkau membaca geguritan
Melayangkan kata-kata syahdu tentang cinta yang tak mengenal batas
Suaramu terdengar parau
Mungkinkah engkau habis menangis setelah memendam cinta bertahun-tahun?
Dari sini kudengar engkau melantunkan tembang kasmaran
Mendayu-dayu bagai angin malam di musim kemarau
Suaramu semakin parau
Mungkinkah engkau semakin tertekan dengan cintamu?
Dari sini kudengar engkau merintih lirih
Engkau ingin segera menyatu dalam hakikat cinta
Suaramu bergetar menahan rasa yang tak terpahami
Mungkinkah engkau semakin dekat dengan cintamu?
Dari sini kudengar engkau menutup pintu kamarmu
Engkau segera tertidur
dan bermimpi tentang lautan asmara
di negeri yang tanpa batas
dan tanpa awan
tertiup angin hingga ke segala penjuru mimpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H