Mohon tunggu...
Prastiya Firds
Prastiya Firds Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berlatar belakang kehidupan masa lalu menjadi alasannya untuk terus belajar menulis. silakan kunjungi blog saya di:\r\nhttp://prastiyafirds.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

30% Bisnis 70% Cinta Bag 9

28 Juli 2015   11:52 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:46 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Sebelumnya…

Setiap pulang dari perjuangan kami tertawa terpingkal-pingkal di kontrakan Yeni karena tak kuat menahan geli cerita tentang sebagian besar akting yang kami lakukan telah membius meskipun kami belum menuai hasil apapun, dan itu mungkin karena kami belum cukup beruntung

dan hal ini kami lakukan setiap hari hingga tak sadar telah hampir satu bulan atau tepatnya 29 hari kami melakukan adegan ini..

dan rasa pesimispun mulai menghampiri kami tapi akting ini seperti membuat kita berdua ketagihan.

Sampai akhirnya...kita menawarkan jasa layanan kami di salah satu Apartemen ternama di kota ini

-Lanjutan-

Setibanya disana, akupun dibuat kagum dengan megahnya Apartemen itu mungkin hampir 40 lantai tinggi sekali, beberapa minggu kami mondar mandi keluar masuk hotel dan apartemen inilah hotel termegah yang kami kunjungi dengan pilar-pilar yang tinggi menjulang layaknya gedung-gedung di Roma

Hari itu kami menuju ke Apartemen itu dengan rasa pesimis, namun pada saat kami bertemu Manager nya Kami berdua seperti sudah ada chemistry yang kuat, entah kenapa tapi seperti manager itu menunjukkan mata yang membuat kami bersemangat dan Setelah kami berdua menawarkan dan mempresentasikan jasa-jasa yang kami tawarkan  kata-kata yang dilontarkannya pun sangat sederhana dan mengejutkan.

“Kalian berdua belum begitu meyakinkan buat saya dan saya tau kalian berdua tidak benar-benar professional” Ungkap Manager bertubuh tegap dengan mengangkat dakunya

Dan kalimat itu  itu seperti benar-benar memergoki kami Lutut kami terasa bergetar dan sambil dudukpun kami akhirnya berkeringat dingin, beberapa ucapan lainnya pun seperti terlewat tidak jelas mondar mandir nggak karuan. Pikiran kami kacau balau, macet, nggak bisa berpikir rasional lagi dan yang ada hanya kepanikan, lari atau kalimat apa yang harus kami ucapkan?

Pikiran kami berdua hanya ada Penjara, Bui, Prodeo, dll,

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa tidaaaaak” Teriakku dalam hati rasanya pikiranku ingin menjerit

Ini salah ku dan aku pun harus mempertanggung jawabkanya kemudian.

“Mas silakan masukkan saja usahanya atas nama pribadi” terdengar hal yang aneh dari Pria maskulin itu

Kemudian ketika aku menoleh ke wajah Yeni tampak raut muka senyum-senyum malu tapi kecut memandangku yang menurutku apa yang ada dipikirannya saat ini sungguh aneh

Aku yang kebingungan pun membalas dengan memelototinya, dan tiba-tiba kakikupun terasa sakit

“Auchh Apa sich..” bisikku pada Yeni sambil memberi kode mata padanya sambil aku menunjukkan kakiku yang diinjaknya

“Udah ikut aja…” Ungkap Yeni berbisik sambil kesal kepadaku

Rupanya aku tadi melewatkan beberapa detik adegan  karena kepanikanku

**(oiya aku perlu jelaskan: bila aku Panik atau terlalu bersemangat aku sering lupa diri dan tak sadar apa yang aku alami, dan seperti aku punya adegan halusinasi yang berbeda dengan kondisi aktual)

“Baiklah terimakasih atas kerjasamanya sampai ketemu kembali besok” Ucap sang manager mengucap perpisahan dan mempersilakan kami pulang

Sebelum keluar gedung Apartemen, akupun penasaran hal apa yang tadi aku lewatkan

“ Apasih Yan yang aku aku lewatin” tanyaku penasaran

“ Apa yang kamu maksudkan, kamu kan ada disana dan mendengar semuanya bukan,?” jelas Yeni lantang

“Bukan begitu Yen aku kan belum yakin bener apa yang dimaksudkan manager tadi” ungkapku ngeles menyembunyikan kebiasaan burukku itu

“ohh Wong Edan” gumam yeni dengan bahasa asingnya nya

“katanya Besok kita balik lagi kesini…buat apa Yen ?” tanyaku menyecarnya

“Ya..kita harus kembali besok dengan membawa sampel Orderan katering dari mereka..yes kita bisa mensuplai salah satu masakan yang mereka butuhkan..hahahah meskipun kita ketahuan tapi kita juga masih beruntung ya…manager tadi malah membantu kita katanya dia kagum dengan keberanian kita” jelas Yeni kegirangan menjelaskannya padaku

Akupun yang terkaget dengan kabar itu, sontak aku bertanya

“masakan apa yang dibutuhkan mereka?”

“ Al.. apa kamu masih meragukan kemampuanku  di nasi goreng?” jawab Yeni dengan ketus

“Hahh.Syukurlah..”

Mendengar  Nasi Goreng seperti sangat melegakan buatku, dan semoga sampel besok bisa memuaskan sang  Manager..

** BERSAMBUNG**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun