Di tanah Jawa yang konon dicintainya pula, dia memiliki banyak kenangan indah bersama Olivia yang begitu dikasihinya. Bahkan saking cintanya kepada Jawa, konon Raffles menangis ketika harus berpindah tugas ke tempat lain.
Kesibukannya yang sering 'blusukan' ke berbagai pelosok, menyebabkan dia terjangkit Malaria. Demi kesembuhan Olivia, Rafles pun memboyongnya ke Bogor dan tinggal di istana Bogor. Karena itu, Raffles merenovasi istana Bogor secantik mungkin, termasuk membuat taman dan kebun di halaman belakang istana Bogor yang lalu diteruskan pendiriannya oleh Reinwardt sebagai KRB.
Malang bagi Olivia, dia akhirnya berpulang dan meninggalkan kesedihan mendalam bagi Raffles. Jasadnya dibawa ke Batavia dan dikuburkan di pemakaman yang kini dikenal sebagai Museum Taman Prasasti di dekat kantor Walikota Jakarta Pusat.
Raffles kemudian membagun sebuah Tugu (Monumen) di dalam KRB sebagai bukti cintanya untuk sang istri. Di monumen "Tugu Ladynya" itu dia memahat kata-kata puitis dalam bahasa Inggris klasik dan ternyata sebagai tulisan Olivia sendiri yaitu : Oh thou whom neer my constant heart; One moment hath forgot; Tho fate severe hath bid us part; Yet still--forget me not.Terjemahannya kira-kira begini : "Kamu yang selalu berada di hatiku; Tak pernah sedikitpun kulupakan; Walaupun takdir memisahkan kita; Jangan Pernah Melupakan Aku.*.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H