Tak hanya mengejar lumba-lumba
Selain terkenal karena atraksi alami lumba-lumbanya, teluk Kiluan juga berpotensi sebagai tempat wisata pemancingan ikan. Pulau-pulau karang disekitarnya tentu jadi tempat berkembang-biaknya ikan-ikan pelagis dan demersal, yang sudah pasti jika dikembangkan sebagai tempat wisata pemancingan akan menambah lagi ke khasan tujuan berwisata di teluk Kiluan.
Usai mengejar lumba-lumba dan mandi di laguna, di sorenya, kami dengan tiga jukung mencoba memancing di salah satu spot pemancingan depan pulau kecil. Pengalaman kami meski dengan umpan kail seadanya, saya berhasil mengail beberapa ikan-ikan, begitu pun rekan-rekan saya. Lumayan untuk dijadikan gorengan lauk oleh rekan-rekan saat mengisi acara di malam keakraban.
Di Kiluan juga, dapat dijumpai penangkaran Penyu Sisik yang langka dan terancam punah. Pantai-pantai di teluk Kiluan dengan pasir putih memang menjadi kawasan yang pas bagi penyu-penyu untuk bertelur. Disana, kita pun akan disuguhi keindahan alam yang asri, masih alami dan sudah pasti eksotis, ditambah hamparan pasir putih di pantai dengan air lautnya nan biru bening, jadi padanan yang sangat cocok untuk memanjakan mata atau merilekskan jasmani kita yang terlalu dibuat saking sibuknya dengan rutinitas.
Apalagi masih ada puluhan pulau-pulau kosong, sepi, sangat cocok untuk menyepi, atau ber-selfie, groufie, atau dronie, bermain bola kaki plastik, berendam di air laut teluk yang tenang, atau berenang manja di laguna-laguna karang koral mirip kolam-kolam permandian, juga bisa beruntung menikmati fenomena mentari senja “sunset” dan fajar menyingsing “sunrise” terbaik.
Ya, teluk Kiluan memang sangatlah cocok untuk berwisata bahari, namun untuk menghindari agar tidak keletihan, disarankan petualangannya dilakukan selama tiga atau empat hari. Dan terakhir, sayang sekali, sikap pelaku pariwisata dan fasilitasnya belum sepenuhnya belajar seperti bagaimana tuan rumah di pulau Bali melakoni dan membenahi pariwisatanya dengan sangat baik. Berharap di kedatangan kami berikutnya, pelayanan disana menjadi seperti dambaan wisatawan pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H