Mohon tunggu...
Irwan Lalegit
Irwan Lalegit Mohon Tunggu... Konsultan - Nama Lengkap Saya: Irwan Gustaf Lalegit

ADVOKAT, Alumni Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dokter Palang Merah Indonesia, Dokter Pejuang, Dokternya Para Pejuang!

5 Maret 2016   00:50 Diperbarui: 16 Oktober 2016   13:46 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1945, dia membentuk Cabang Palang Merah Indonesia bersama teman-temannya guna membantu perjuangan tentara rakyat mempertahankan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sembari bekerja di Rumah Sakit Jebres, Solo. 

Di era inilah dia dengan giat mendedikasikan dirinya sebagai dokter Palang Merah Indonesia, mengabdikan dirinya untuk kepentingan kemanusiaan.

Pada tahun 1946, dia terpanggil untuk membuat prothesa dan orthosa dan serius mengembangkan bidang prosthesis-orthosis serta rehabilitasi medik di Indonesia karena belum ada sekolah dan pendidikan untuk itu dan karena begitu banyaknya tentara rakyat, masyarakat, terutama pemuda-pemudi yang cacat seumur hidup akibat perang. Ia merasa bahwa para penyandang cacat yang telah berjuang demi bangsa dan negara itu wajib ditolong.

Lalu pada tahun 1950 ia berangkat ke Inggris untuk mendalami ilmu prothese (ilmu tentang pengganti buatan untuk bagian-bagian tubuh yang rusak atau hilang). Dia belajar membuat alat-alat buatan yang menyerupai bentuk bagian tubuh untuk menggantikan bagian tubuh yang hilang atau rusak akibat trauma, penyakit, atau kondisi prakelahiran. 

Sekembali dari Inggris, kepeduliannya kepada penderita cacat semakin tinggi. Ia mendidirikan Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat di Solo, sebagai tempat merawat orang-orang yang menderita cacat jasmani.

Kegiatan kemanusiaan ini mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat, sehingga pusat rehabilitasi itu mendapat banyak bantuan, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

“KAPAL PALANG MERAH SUHARSO”

Saya ingat saat di Manado, ibukota provinsi Sulawesi Utara, sebelum kegiatan ASEAN Regional Forum-Disaster Relief Exercise (ARF-DiREx), ada diantara adik-adik Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Sukarelawan (KSR) PMI yang menanyakan perihal kedatangan Kapal Palang Merah untuk bergabung dalam misi kerjasama simulasi pertolongan korban Gempa Bumi dan Tsunami se ASEAN. 

Memang, jauh-jauh hari kapal inilah yang paling ramai diberitakan media massa bahwa ia akan merapat juga di teluk Manado yang indah dan memiliki sunset tercantik serta surga bagi para penyelam internasional itu. Karena selain ikut bergabung dalam kegiatan latihan bersama, ia juga sering diberitakan sebagai Kapal Palang Merah. 

Karena disebut sebagai kapal Palang Merah, maka mungkin bagi adik-adik PMR dan KSR adalah Markas Pusat PMI di Jakarta dipersepsikan sebagai pemilik kapal itu. 

Pertanyaan mereka tentu mendapatkan jawabannya saat itu, karena ketika berlangsung kegiatan ARF-DiREx tersebut, Kapal Republik Indonesia (KRI) Dr Suharso dengan nomor lambung 990 itu disebut sebagai salah satu kapal rumah sakit di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun