Pendahuluan
Transformasi di bidang Pendidikan sangatlah hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi krisis pembelajaran, upaya ini dilakukan guna membangun kembali Pendidikan di Indonesia yang terganggu karena adanya pandemi. Dengan dukungan teknologi dan sistem Pendidikan yang telah ada diharapkan dapan meningkatkan dan memaksimalkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Pada Pendidikan di era society 5.0 ini pasti berkaitan dengan perubahan sistem pembelajaran di era tersebut. Dimana era revolusi ini berkaitan dengan kecakapan dengan abad ke-21 yang berhubungan dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Hal ini membawa kaitan dengan sistem pembelajaran dengan konsep teknologi yang semakin maju. Trilling dan Fadel (2009) berpendapat bahwa kecakapan abaad 21 terdiri dari 3 jenis kecakapan utama, yaitu: (1) life and career skills, (2) learning and innovation skills, dan (3) information media and technology skills.
Pastinya kecakapan ini bisa menjadi pedoman dalam pembelajaran di era 5.0 agar system pembelajaran bisa sejalan dengan konsep revolusi 5.0. Konsep revolusi yang dicetuskan di Jepang lebih mendorong terhadap peranan manusia dalam mengatasi paradigma dari kemajuan revolusi industri 4.0. Artinya pada masa society 5.0 ini manusia dituntut untuk dapat lebih memiliki kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas.
Indonesia tentunya harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era society 5.0 yang penuh dengan perkembangan teknologi canggih agar dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Dalam menghadapi era society 5.0, dunia Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Selain Pendidikan, seluruh Masyarakat juga turut membantu dalam menyabut era society 5.0 mendatang. Di dalam konteks pembelajaran, para pelajar harus lebih di biasakan dan ditekankan untuk berpikir kritis dan konstruktif.
Agar nantinya pelajaran yang disampaikan dapat benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara konkrit. Sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang ada dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan sebagai wujud dari pembelajaran di sekolah. Hadirnya era society 5.0 yang merupakan penyempurnaanera 4.0 adalah problem besar sekaligus kesempatan besar wajah pendidikan kita. Guru dan juga dosen yang menjadi penggerak dalam pendidikan era society 5.0 harus mempunyai kompetensi memadai. Dia harus cakap dalam memberikan materi pelajaran serta mampu menggerakkan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Society 5.0 adalah manusia yang mampu berkembang dan beradaptasi dan dapat menyelesaikan permasalahan serta rintangan dengan inovasi yang diciptakan. Di era society 5.0 tentu mengharuskan manusia dapat memanfaatkan dan menggunakan teknologi dengan maksimal tanpa harus menghilangkan dan mengabaikan nilai-nilai sosial. Maka dari itu nilai yang terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dizaman kemajuan teknologi ini.
Peran Pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan SDM, tujuannya adalah mencerdaskan bangsa serta membentuk kepribadian yang baik dan peduli terhadap sesame serta mengembangkan potensi dan kreativitas.
Peningkatan Pendidikan Era Society 5.0
Untuk menyiapkan pendidikan berkualitas di era Society 5.0, perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting yang terkait dengan perubahan masyarakat, teknologi, dan ekonomi. Society 5.0 adalah konsep yang mengacu pada integrasi teknologi informasi (TI) dan kecerdasan buatan (AI) dalam masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
Penggunaan Teknologi Canggih: Memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan Internet of Things (IoT) dalam proses pembelajaran. Ini dapat membantu siswa untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan terpersonal.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Mendukung pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis dan pemecahan masalah. Proyek-proyek ini dapat mereplikasi situasi dunia nyata dan mempersiapkan siswa untuk bekerja di industri 4.0.
Penekanan pada Keterampilan Lunak: Mengintegrasikan pembelajaran keterampilan lunak seperti komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, dan kreativitas dalam kurikulum. Keterampilan ini sangat penting dalam masyarakat yang semakin terhubung.
Kurikulum yang Dinamis: Menciptakan kurikulum yang dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. Ini dapat mencakup mata pelajaran TI, pengembangan web, analisis data, dan ilmu kecerdasan buatan.
Kolaborasi Industri dan Pendidikan: Mengembangkan kemitraan dengan perusahaan dan organisasi di sektor industri untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Magang, kunjungan lapangan, dan proyek bersama adalah contoh cara untuk mencapai ini.
Pembelajaran Seumur Hidup: Mendorong konsep pembelajaran seumur hidup, di mana individu di semua usia diberikan kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka sepanjang karir mereka.
Aksesibilitas Pendidikan: Memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau ekonomi. Teknologi dapat digunakan untuk memberikan akses yang lebih luas ke sumber daya pendidikan.
Pengajaran Etika Teknologi: Mengintegrasikan pengajaran etika teknologi dan tanggung jawab sosial dalam kurikulum. Ini penting untuk memahami dampak sosial dan etika penggunaan teknologi yang canggih.
Penilaian yang Holistik: Mengadopsi metode penilaian yang lebih holistik, yang tidak hanya mengukur pengetahuan tetapi juga keterampilan, sikap, dan kemampuan siswa untuk beradaptasi dengan perubahan.
Pengembangan Guru: Memberikan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan kepada guru untuk memastikan bahwa mereka siap mengajar dengan menggunakan teknologi baru dan metode pembelajaran terbaru.
Pendidikan berkualitas di era Society 5.0 harus berfokus pada persiapan siswa untuk menjadi warga yang kompeten dan berdaya tahan dalam dunia yang semakin terhubung dan teknologi-canggih. Itu juga harus berusaha untuk mengurangi kesenjangan akses dan mempromosikan inklusi sosial.
Kesimpulan
Pada saat ini Indonesia masih berada pada revolusi industry 4.0 dan akan bersiap menghadapi era society 5.0. Era yang harus diwaspadai oleh para generasi selanjutnya dan pemerintah saat ini. Pendidikan Indonesia dalam menyongsong era ini yaitu dengan pertama melihat infrastruktur yang ada, pengembangan SDM, menghubungkan Pendidikan dan industry dan penggunaan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa hal yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas yaitu Pendidikan berbasis kompetensi, pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) dan pemanfaatan IoT (Internet of Things). Selain itu pembentukan karakter juga salah satu solusi terbaik, yaitu melalui komunitas Pendidikan yang dapat membuka pintu dalam menumbuhkan bakat-bakat yang bagus.
Daftar Pustaka
Harun, Sulastri. (2021). “Pembelajaran Di Era 5.0.” In Merdeka Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0, 266-267.
Nadya, Putri Yumna. (2022). “Menyiapkan Pendidikan Berkualitas Di Era Society 5.0” In Essay Proyek Riset Pendidikan Pancasila, 5.
Trilling, B & Fadel, C. (2009). 21st-century skills: learning for life in our times. US: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H