Mohon tunggu...
Irwan Iskandar
Irwan Iskandar Mohon Tunggu... -

apakah perlu saya, minta ibu, adik-adik, dan teman-teman saya menuliska biografi saya yang tidak spesial?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konspirasi Warung Lotek

10 Mei 2010   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:18 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini pembicaraan di warung lotek, konspirasi!
Ceu Yuyun pedagang lotek terlaris di kampung buligir.
Teh kokom: Ceu, udah tau belum Ibu Sri mulyani mentri keuangan yg pinter itu mau disewa sama Bank Dunia? Mamang orang indonesia di sini kampungan, ngga bisa menghargai orang pinter macam si ibu.
Ceu Yuyun: Kom, saya mah gaul atuh lah. Ho'oh, hebat yah, emang terbukti  wanita itu ngga kalah sama laki-laki, sekarang emansipasi, catet emansipasi.
Teh kokom: Sigana gajinya em-em-an ceu, belum tunjangan sana sini, dahsyat, enak ya jadi orang pinter cari uang gampang
Ceu yuyun: Gaji di bank pasti gede ya, megang uang terus, pakaiannya mahal dan wangi, kayak si Teh Rita yg di gang 3, udah gitu sering di jemput sama mobil bagus lagi, kadang rapat sering ke bali, ke jakarta, mana-mana lah.
Teh kokom: Ngga seperti Ceu Yuyun yang bau sambel ya, punten ah ceu.
Iya apalagi Bank Dunia, pasti pake standar internasional, yg jemput pasti bisa pake pesawat  pribadi, liburan ke hawai, naik haji bisa kapan aja. Tapi bank dunia itu duitnya banyak dari mana ya?
Ceu yuyun; aduh Kom, ari kamu o'on pisan, kl Bank Indonesia nyetak cuma Rupiah, terus yang diatur muternya cuma Rupiah. Kalau Bank Dunia itu bisa nyetak dolar, nyetak yuro, dinar, ringgit dan macam-macam, kan namanya juga Bank Dunia nah jadi mau dia cetak berapa aja ya terserah dia, mau ngasih ke siapa aja juga terserah.
Teh kokom: oooo ...pantes, duitnya banyak, mau ngutangin ke siapa aja terserah dia ya. kekekekk, ke saya atuh lah, saya mau coba bisnis baru. Bisnis gagal terus.
----------
Tiba-tiba, Dudung anak Ceu Yuyun datang, mak, eta aya orang bank yang nagih bayaran kredit datang ke rumah nungguin, mau narik setoran kreditan.
Ceu yuyun: Dung bilang emak lagi bisnis, muter2 nawarin barang dagangan, jangan bilang lagi di warung, sana cepet bilang.
Ceu Kokom: ceu, sama ya, Kokom jg kesel kl ada orang bank yang nagih kredit dateng, sering ngga tepat waktunya, pusing, bunganya aja terus yg baru kebayar, ini pokoknya ngga abis2. kumaha ya, kita ke dukun aja gitu? supaya bank -nya bangkrut, trus ngga nagih-nagih kita lagi.
---------
konspirasi mereka berlanjut, entah pakai skenario dukun atau skenario lain, intinya target mereka jangan sampai ada barang yang disita, apalagi motor bebek kesayangan Ceu Kokom apalagi cobek 'kojo' punya Ceu Yuyun.
Wassalam
Dudung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun