Gadget atau yang biasa kita kenal sebagai smartphone seperti memiliki dua mata pisau. Banyak hal-hal positif yang bisa kita ambil dari gadget, banyak pekerjaan menjadi mudah karena gadget, banyak ilmu yang dalam beberapa detik saja kita sudah bisa ketahui.Â
Banyak yang bisa kita lakukan dengan sebuah gadget atau yang biasa kita sebut dengan smartphone, salah satunya adalah bersosial media seperti Facebook, Instagram, telegram, what's app dan aplikasi -aplikasi lainnya.
Melalui aplikasi tersebut juga banyak hal bisa kita lakukan, membagikan aktivitas kita, melihat aktivitas orang lain melalui postingan mereka.
Dengan gadget semua orang juga bisa berjualan, lebih mudah memasarkan produknya yang disebut dengan jualan online. Beriklan melalui smartphone juga membantu mempercepat majunya usaha yang dimiliki oleh seseorang.
Dibalik itu semua juga ada hal-hak negatif yang timbul bahkan tidak kita sadari. Berapa lama kita bermain gadget dalam sehari? 2 jam? 5 jam? 8 jam? Atau bahkan lebih dari itu waktu yang kita gunakan untuk bermain gadget.
Untuk apa saja waktu yang selama itu kita gunakan? Nampaknya gadget atau smartphone yang kita miliki bukan hanya menyibukkan orang dewasa, tapi juga termasuk anak-anak, bahkan balita yang baru berumur dua tahunpun sudah menggunakan gadget selama berjam-jam.
Kalau sudah begini, siapa yang salah? Orang yang membuat gadget atau kita sebagai orang tua?Â
Orang tua zaman sekarang banyak yang memanfaatkan hp sebagai obat buat tangis anaknya, sedikit anaknya rewel langsung dikasih hp. Lama lama anak menjadi terbiasa, dan bahkan sengaja menangis supaya diberikan hp.
Gadget nampaknya menjadi musuh terbesar orang tua dalam mendidik anak, tidak sedikit anak-anak zaman sekarang sudah terbiasa bermain gadget bahkan sampai ada yang kecanduan.Â
Menjadi tantangan bagi kita para orang tua, bagaimana supaya anak bisa terhindar dari bermain gadget, atau setidaknya meminimalisir waktu anak untuk bermain gadget.
Kita harus akui anak bermain Hp karena melihat kita bermain hp. Anak yang masih berusia 2 tahun 3 tahun mereka merupakan peniru yang baik. Jadi mustahil kalau ada anak yang tidak bermain gadget padahal orang tuanya bermain gadget.
Kita juga harus akui kalau gadget adalah kelemahan kita, tiada waktu tanpa gadget, bangun tidur yang kita lihat gadget, main tidur yang kita lihat juga gadget.
Nah, pertanyaannya kalau anak kita juga ikut kecanduan bagaimana solusinya? Mungkin solusi terbaik nya, kita mulai dari diri kita dulu, seperti kuota yang biasa kita beli tiap bulan baiknya dibelikan mainan anak-anak saja, biar kita temani anak bermain, habiskan waktu bersama mereka. Tapi pertanyaannya lagi, apakah bisa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H