Mohon tunggu...
Irwandi
Irwandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peumulia Aneuk Yatim Piatu: Tradisi Maulid di Padang Seurahet yang Penuh Makna

19 Desember 2024   01:12 Diperbarui: 19 Desember 2024   01:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santunan Kepada Para Anak Yatim dan Piatu Pada Acara Maulid Nabi Muhammad  di Gampong Padang Seurahet

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu perayaan paling istimewa di Aceh. Acara ini tidak hanya menjadi wujud penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga bagian utuh dari budaya dan identitas masyarakat Aceh. Di Padang Seurahet, perayaan Maulid tidak hanya menggambarkan rasa cinta kepada Rasulullah, tetapi juga menonjolkan nilai-nilai sosial serta semangat kebersamaan, terutama melalui tradisi Peumulia Aneuk Yatim Piatu.

Maulid di Aceh memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Perayaannya dapat berlangsung hingga tiga bulan, dimulai dari bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Tradisi ini telah ada sejak zaman Kesultanan Aceh Darussalam, menjadikannya sebuah warisan budaya yang sangat dihargai.

Salah satu bagian penting dari perayaan ini adalah Kenduri Besar. Masyarakat berkumpul untuk menyiapkan makanan istimewa yang dinikmati bersama. Acara ini juga diisi dengan kegiatan seperti zikir (meudike) dan ceramah agama, yang bertujuan memperkuat tali persaudaraan, berbagi, serta menanamkan nilai-nilai Islam.

Di Padang Seurahet, persiapan Maulid dimulai tiga hari sebelum acara. Warga, baik tua maupun muda, bergotong royong membersihkan masjid dan memasang tenda. Sehari sebelum acara, suasana menjadi lebih sibuk. Kaum ibu memasak bersama, sementara para pemuda mengundang sekitar 100 anak yatim dan piatu di kampung serta kampung-kampung tetangga. Semua dilakukan dengan penuh semangat agar perayaan berjalan lancar dan berkesan.

Puncak acara Maulid di Padang Seurahet adalah Peumulia Aneuk Yatim Piatu. Sekitar pukul 12 siang, anak-anak yang telah diundang berkumpul di balai desa. Mereka disambut hangat oleh panitia dan pemuda kampung, lalu diarak menuju masjid dengan lantunan sholawat. Proses ini semakin istimewa dengan penggunaan kain kuning khas Aceh sebagai payung sepanjang perjalanan, yang melambangkan penghormatan dan kasih sayang masyarakat.

Setibanya di masjid, anak-anak ditempatkan di area khusus dan diberikan santunan berupa perlengkapan sekolah, uang tunai, serta bahan pokok. Santunan ini menjadi simbol kepedulian sosial masyarakat terhadap mereka yang membutuhkan. Setelah itu, mereka pulang dengan senyum bahagia, membawa kenangan indah dari perayaan tersebut.

Setelah pemberian santunan, acara dilanjutkan dengan zikir (meudike), yang diikuti oleh masyarakat dari berbagai desa dan para santri dari dayah-dayah di Aceh Barat. Suasana menjadi khidmat dengan lantunan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika waktu ashar tiba, kegiatan zikir selesai dan diakhiri dengan pembagian hidangan kepada seluruh peserta.

Pada sore hari, seluruh warga berkumpul di lapangan yang berada di samping masjid untuk menikmati hidangan secara bersama-sama. Makanan yang disiapkan secara gotong royong menciptakan suasana akrab di antara warga. Sebelum menjelang Maghrib, para pemuda membersihkan masjid dan sekitarnya sebagai persiapan untuk ceramah akbar pada malam besok.

Pelajaran dari Tradisi

Tradisi Maulid di Padang Seurahet memberikan banyak pelajaran positif. Tradisi ini mengajarkan pentingnya peduli dan berbagi kepada sesama, terutama kepada anak yatim dan piatu. Dengan memberikan perhatian kepada mereka, masyarakat tidak hanya menjalankan ajaran Islam, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun