DI ERA Globalisasi saat ini, gempuran demi gempuran teknologi semakin tek terbendung, kurangnya informasi akan "dicap" kurang mengikuti perkembangan dunia teknologi modern. Sebaliknya, lihai mencari informasi melalui akun media sosial, namun sering kali "keluar dari kaedah" yang semestinya menggunakan gadget secara bijak dan menyaring informasi-informasi yang benar-benar akurat, berikut tips berbagi bijak dalam bermedia sosial diera modern .
Pertanyaannya adalah, apakah perkembangan dunia teknologi saat ini sudah membuat kemudahan dan keleluasaan bagi semua manusia menerima informasi. Jawabnya, tentu iya, namun sebanyak apapun informasi yang diterima perlu penyaringan dari diri masing-masing, mana informasi yang banar dan mana informasi yang dikategorikan hoax!.
Hampir semua kalangan saat ini dimduahkan melalui media sosialnya masing-masing, bahkan tidak hanya jadi konsumsi kalangan anak-anak melainkan orang dewasa hingga orang tua pun memiliki akun media sosial. Dibalik kemudahan tersebut tawaran demi tawaran pun sangat mudah dijumpai dan bisa saja menjadi potensi bahaya jika tidak digunakan secara bijak.
Bersikap Bijak itu Penting?
Mencegah penyebaran hoaks: Informasi yang salah didapat dengan mudah menyebar melalui media sosial. Dengan bersikap bijak, tentunya kita akan terbantu dalam mencegah penyebaran hoaks yang dapat merugikan.
Setiap unggahan di media sosial menjadi catatan digital yang dapat dilihat oleh siapa saja. Unggahan yang tidak bijak dapat merusak reputasi kita baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Selanjutnya, membangun relasi yang positif dapat menjadi alat positif dengan orang lain. Namun, perlu berhati-hati dalam berinteraksi agar tidak terjadi kesalahpahaman, hingga penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu penggunaan media sosial dan melakukan aktivitas lain yang lebih produktif.
Tips Bermedia Sosial!
Lakukan verifikasi informasi sebelum membagikan suatu informasi, pastikan terlebih dahulu kebenarannya dengan mencari sumber yang kredibel. Berpikir sebelum bertindak atau sebelum mengunggah sesuatu, pikirkan terlebih dahulu dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Kemudian hormati privasi orang lain,.
Selanjutnya menggunakan bahasa yang sopan, menghindari menggunakan bahasa yang kasar, menghina, atau provokatif. Jaga etika berdiskusi, jika berbeda pendapat, sampaikan dengan cara yang santun dan terbuka.
Selanjutnya membatasi waktu penggunaan khusus untuk menggunakan media sosial agar tidak mengganggu aktivitas lainnya. Istirahat dari media sosial memberikan ruang dan waktu untuk diri sendiri untuk menjauh dari media sosial dan melakukan aktivitas lain yang bermanfaat sehingga kita dapat menciptakan lingkungan online yang positif dan bermanfaat bagi semua orang.
Bagaimana cara melindungi diri dari Hoax!
Agar kita terhidnar dari berita bohong atau hoax, baiknya kita selalu waspada terhadap setiap informasi yang diterima cek sumber yang kredibel, dengan selalu memeriksa sumber informasi, misalnya dari sumber media yang terpercaya, lembaga resmi atau ahli dibidangnya. Kemudian jangan langsung percaya pada informasi yang baru dilihat, melainkan cari informasi yang sama dari sumber lain yang berbeda.
Tips Memahami Informasi yang Benar!
Pertama memahami sumber informasi sehingga dapat menilai kualitas suatu informasi yang disajikan bisa dengan cara metodologi penelitian misalnya bagi kalangan mahasiswa. Kedua sebisa mungkin dalam menyadari bahwa setiap orang memiliki bias untuk melihat infirmasi dari berbagai sudut pandang. Ketiga, lakukan evaluasi atau periksa apakah argumen yang diajukan logis dan didukung oleh bukti yang kuat. dan keempat tentunya terus tingkatkan literasi digital kita sehingga memahami dalam penggunaan teknologi informasi dengan bijak.
"Tetap waspada, semuan informasi yang diterima jangan mudah percaya melainkan cek sumber datanya yang valid, sebab kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dan hoax sangatlah penting, untuk itu yuk bijak bermedsos dan lingdungi diri, keluarga dan anak-anak kita dari hoax,". (*)
