Sebelum kau pergi
Telah beruntaiÂ
Kata kata berserak:Aku ingin kau ingat
Pasir  landai tetap  terhampar
Disana pernah Berjajar  Langkah Kita
Tertanam Tenggelam Separuhnya
Aku ingin kau ingat
Syahdu Debur ombak
Pernah Kalah ditingkah Bisik lembutmu Memanggilku
Aku ingin kau ingat
Sempat Senja Pelan  Luruh
Menggambar  Bayang erat Lenganku
Melingkar lehermu
Setelah pergimu
Beruntai kata kataÂ
masih juga  berserak :
Aku  ingin kau tauÂ
Setangkup Amarah  mencaci
Dia sempat mengajakku membakar hangus kesunyian, mencabik cabik  kemesraan dalam Namamu.
Aku ingin kau Tau
Sejumput ingin  keluh duka
Di jasad jasad air mata Â
Berhasrat jemput heningmu Menyentuhku
Aku ingin kau tau...
Ada Secarik kertas
Bertulis tahlil rindu sempurnamu
TersimpanÂ
Dan Belum sempat kukirimkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H