Mohon tunggu...
Irwan Ali
Irwan Ali Mohon Tunggu... PEKARYA INISIASI -

Ringan sosialisasi, Ringan harapan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahlil Rindu!

26 September 2018   17:40 Diperbarui: 26 September 2018   18:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum kau pergi

Telah beruntai 

Kata kata berserak:Aku ingin kau ingat

Pasir  landai tetap  terhampar

Disana pernah Berjajar  Langkah Kita

Tertanam Tenggelam Separuhnya

Aku ingin kau ingat

Syahdu Debur ombak

Pernah Kalah ditingkah Bisik lembutmu Memanggilku

Aku ingin kau ingat

Sempat Senja Pelan  Luruh

Menggambar  Bayang erat Lenganku

Melingkar lehermu

Setelah pergimu

Beruntai kata kata 

masih juga  berserak :

Aku  ingin kau tau 

Setangkup Amarah  mencaci

Dia sempat mengajakku membakar hangus kesunyian, mencabik cabik  kemesraan dalam Namamu.

Aku ingin kau Tau

Sejumput ingin  keluh duka

Di jasad jasad air mata  

Berhasrat jemput heningmu Menyentuhku

Aku ingin kau tau...

Ada Secarik kertas

Bertulis tahlil rindu sempurnamu

Tersimpan 

Dan Belum sempat kukirimkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun