Mohon tunggu...
IRWAN ALI
IRWAN ALI Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti di Lingkar Data Indonesia

"Seseorang boleh saja pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis maka ia akan dilupakan oleh sejarah" - @Pramoedya_Ananta_Toer

Selanjutnya

Tutup

Politik

BBM Naik, BaLSem Siap Dioleskan

22 Juni 2013   07:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah akhirnya resmi menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM).

Dalam pengumuman yang dibacakan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)  Jero Wacik, pemerintah menetapkan harga premium sebesar Rp 6.500 dan solar Rp 5.500, per liter.

"Bensin Premium Rp 6500 rupiah per liter, Solar Rp 5.500 per liter," kata Jero saat mengumumkan kenaikan harga BBM di kantor Menko Pereekonomian, Jakarta, Jumat (21/6/2013) pukul 23.30 wita. (Tribunnews.com)

Dengan skema baru harga bensin premium ini, maka kenaikan harga perliternya Rp 2.000 untuk bensin dan Rp 1.000  untuk solar.

Jero mengatakan harga baru bahan bakar minyak bersubsidi tersebut berlaku mulai Sabtu(22/6/2013) pukul 00.00 WIB dan berlaku serentak di seluruh Indonesia.

Kenaikan harga BBM tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 4 pasal 5 dan pasal 6 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual BBM eceran jenis tertentu dan konsumen tertentu. Dan peraturan Menteri ESDM nomor 18 tahun 2013 tentang harga jual eceran jenis BBM tertentu dengan konsumen tertentu dan konsumen tertentu. "N0 07 PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran bbm bersubsidi,"kata Jero.

BaLSem

Dengan naiknya BBM bersubsidi tersebut, rakyat miskin konon tersenyum sumringah. Mereka akan dapat kompensasi dari pengurangan subsidi BBM. Namanya Bantuan Langsung Sementara (BLSM) bisa juga disingkat BaLSem. Diberikan selama 4 bulan dengan besaran sekira Rp. 150.000 per bulan. Konon, pembagian itu dilaksanakan mulai hari ini, Sabtu (22/6/2013). Dibayarkan 2 bulan sekaligus, dengan besaran Rp. 150.000 x 2 bulan = Rp. 300.000. Lumayanlah untuk obat kecewa.

BLSM tersebut seperti pereda nyeri pada luka borok yang dicipta pemerintah lewat kenaikan harga BBM. Seperti halnya obat pereda nyeri luka yang bisa didapat di apotek-apotek, nyerinya tidak akan benar-benar hilang. Nyeri itu akan tetap terasa, tapi mungkin dalam skala yang masih bisa ditahan. Akan kembali sakit, ketika efek pereda nyeri itu telah hilang.

4 bulan kedepan, BalSem pereda nyeri itu sudah hilang. Berikutnya yang tersisa mungkin hanya racun. Inflasi akan melambung tinggi seiring dengan berbagai momentum yang umumnya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Awal bulan Juli, ada tahun ajaran baru masuk sekolah. Kemudian bulan ramadhan. Setelah itu lebaran, Idul Adha, dan seterusnya. Dalam kondisi harga BBM stabil saja, pada moment-moment ini, harga kebutuhan pokok naik, apa lagi jika ditambah dengan kenaikan harga BBM. Maka sempurnalah laju inflasi itu.

Tapi sudahlah, harga BBM telah naik. Wakil kita yang ada di Senayan sana juga tidak bisa terlalu banyak diharapkan. Seharusnya merekalah yang berada digarda depan dalam menolak kebijakan pemerintah ini.

Tapi yang terjadi? Saat sidang paripurna pembahasan akhir RAPBN-P 2013, mereka hanya tertawa cengengesan. Ironisnya, disaat mereka seharusnya menampakkan sikap mewakili rakyat, malah cengengesan bak anak yang sedang bermain istana pasir di pantai. Tabiat buruk anggota DPR RI ini praktis melukai hati rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun