Aku tinggal di Utara Jakarta, bersebelahan dengan pelabuhan dan setiap hari kehidupan dan perjalananku selalu bertemu dengan truk container , mungkin sebagian orang akan ngeri ketika sedang berkendaraan tahu-tahu disamping ada truk kontainer, tapi bagi kami yang tinggal lama di daerah pelabuhan itu hal yang biasa, tahu gak sih,, kalau diamati ternyata di balik kelaiatan seram sopir-sopir itu ada sebuah aturan atau kebiasaan positif yang selalu dilakukan oleh para sopir itu ketika mengendarai truk.
 Para sopir truk itu mereka paham sekali bahwa kendaraan yang mereka pakai adalah kendaraan yang sangat berbeda, dari bentuk ukuran dan bodynya,,, kendaraan itu tinggi, panjang dan besi semua. Saya yakin para sopir itu Paham bagaimana ketika mereka membawa barang dan kosong kontainer mereka.
Kalau kita amati sopir kontainer itu kalau berjalan di jalan biasa mereka akan selalu mengambil kanan jalan, dan ketika masuk tol meraka akan selalu mengambil kiri jalan, dan mereka juga tidak pernah memaksa ketika mereka lelah mereka tahu diri kapan waktu istirahat, ketika jalan pun mereka tahu berapa kecepatan yang harus di gunakan untuk perjalanan,sopir kontainer ketika di jalan mereka akan memberikan kode berupa lampu send ketika mereka merasa yang di belakang tidak boleh mendahului, atau mereka mempersilahkan kendaran yang di belakang jika mau mendahului, mereka akan memberi kode, ketika didepan ada jalan yang berbahaya jika di lalui, sopir kontainer juga akan memberitahu kepada kendaraan lain untuk berhati-hati atau tidak melaluinya, dengan memberi lampu hazard.
Tapi kalau kita lihat sopir kontainer juga bisa menghidupi orang-orang tidak kerja, kalau kita lihat di sepanjang jalan sekitar jakarta utara, priok, cilincing, cakung, marunda, rorotan, kita melihat banyak sekali orang-orang yang meminta uang mereka , ketika mereka mau belok, ketika mereka mau masuk kawasan, ketika mereka masuk pelabuhan, ketika mereka keluar dari tempat parkir mereka, mereka juga tidak menolak ketika dipaksa untuk membeli air mineral di lokasi-lokasi tertentu, begitu hebatnya sopir kontainer ini.
Tapi memang kadang ada saja oknum-oknum dari sopir kontainer yang melakukan tindakana tidak semestinya yang berakibat fatal.
Bagaimana jika pemerintahan kita ini dijalankan seperti sebuah truk kontainer, yang dia tahu di mana dia harus jalan, di mana dia harus parkir dan tahu bagaiman dia harus berbelok, mungkin kita akan melihat pemerintah ini lebih hebat, kita bisa menghilangkan pungli-pungli yang ada di jalan yang meminta kepada sopir kontainer, jika juga bisa meghilankan oknum-oknum yang sering melakukan tidak korupsi di pemerintah kita seperti kita menghilangkan para peminta retribusi tidak resmi.
semoga dengan kisah tentang sopir kontainer dari sisi positifnya kita termotifasi untuk membangun indonesia lebih baik, boleh mengkritik tapi bersifat membangun, boleh menegur tapi dengan maksud untuk memperbaiki bukan menjatuhkan.
Untuk Indonesia Maju, Untuk Indonesia Lebih Baik, Untuk Indonesia Bebas Koruptor, Untuk Indonesia bebas kepentingan pribadi dan Untuk Indonesai tidak saling menjatuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H