Ini bisa dibuktikan dari sebuah kelompok di ibukota Jakarta yang menamakan diri: Siantar Man. Di kelompok ini tak ada ego kesukuan maupun keagamaan. Bahkan, orang luar yang pernah bertugas di Siantar pun ada yang ikut bergabung.
Maka yang menjadi pertanyaan, mengapa Siantar kini tak lagi termasuk sebagai kota paling toleran? Ayo Siantar Man, ayo warga Siantar, mari tunjukkan bukti bahwa Siantar masih tetap merupakan kota paling toleran. (irwan e siregar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!