Bahayanya lagi, dalam era keterbukaan seperti sekarang ini, terlebih setelah dilaksanakannya perdagangan bebas dengan Cina, boleh jadi petani di Riau akan kian terpuruk. Bayangkan saja, sayur sawi hasil pertanian mereka, yang kurang pupuk dan tanpa pola tanam yang tepat, harus berhadapan dengan sawi asal Cina yang segar, subur, dan tampak penuh gizi. Jika sama-sama dipajang di pasar, siapa tahu sawi petani di sini hanya akan dijadikan makanan ternak babi. (*)
Catatan dibuang sayang, 7 Mei 2010.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!