ORANG Tapanuli Selatan (Tapsel) dan juga orang Mandailing Natal (Madina) punya makanan khusus. Namanya pakkat. Berasa agak kelat. Namun digemari orang, terutama di bulan puasa.
Pakkat berasal dari pucuk pohon rotan yang masih muda. Pucuk rotan ini dibakar sampai berwarna hitam. Setelah itu dikupas dan diambil bagian tengah yang berwarna putih. Sudah siap disajikan sebagai lauk teman nasi. Lebih enak lagi kalau dipadu dengan sambal yang berasa agak asam.
Uniknya, pakkat banyak dijual hanya pada bulan puasa saja. Lauk ini diyakini menambah nafsu makan selepas berbuka
Setiap bulan puasa penjaja pakkat bermunculan di tepi jalan di Medan dan kota lain di sekitarnya. Mereka membeli dari pengumpul yang mengambil dari hutan-hutan di kawasan Sumatera Utara.
Sejak beberapa tahun lalu pedagang pakkat pun bermunculan di Pekanbaru. Di kota ini memang banyak perantau asal Tapsel/Madina. Bahkan di perbatasan di Rokanhulu, Riau, sebagian penduduknya semarga dengan orang Tapsel/Madina.
Ternyata di Kabupaten Pelalawan Riau yang jauh dari Tapsel/Madina, masyarakat setempat juga telah menjadikan pucuk rotan sebagai lauk di bulan puasa. Di sini pucuk rotan  dicampur ikan sale dan dijadikan gulai ombut rotan.
Situs Lancangkuning.com memberikan resep makanan khas Pelalawan ini:
Â
Bahan yang dibutuhkan:
1 Batang Ombut Rotan (Rotan Muda) yang sudah dipotong-potong.
1 Ekor ikan salai.
3 Lembar daun jeruk.
6 Lembar daun salam.
5 Sdm minyak goreng.
3 Liter santan.
3 Batang sirih yang sudah dipipihkan dengan cara menumbuk perlahan
Bahan-bahan yang dihaluskan :
15 buah cabe merah.
8 siung bawang putih.
12 siung bawang merah.
1 buah kunyit yang sudah dipotong kecil kurang lebih 6cm.
3cm lengkuas.
3cm jahe.
1 sdt lada.
1/2 sdm ketumbar.
3 butir kapulaga.
3 butir cengkeh.
10 butir kemiri.