Mohon tunggu...
Irwan E. Siregar
Irwan E. Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Bebas Berkreasi

Wartawan freelance, pemerhati sosial dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Check Up Mahal Ketahuan Hanya Cacingan

19 Maret 2023   20:22 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:50 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brosur Medical Check Up di Malaysia. (Foto: jasalegalisir.com)

KALAU disebut Medical Check Up, pikiran sebagian orang di Riau langsung tertuju ke rumah sakit di Malaka. Berbagai rumah sakit di negeri jiran itu memang selalu menawarkan paket pelayanan kesehatan yang prima.

Sebenarnya beberapa rumahsakit di Pekanbaru telah memiliki keunggulan yang sama dengan Malaka. Bahkan mungkin juga lebih. Namun, masyarakat sudah sempat terhipnotis dengan keunggulan perawatan kesehatan di negeri seberang itu.

Saya jadi teringat, saat hendak ikut bergabung dengan sebuah media massa baru yang merupakan anak dari sebuah media terkemuka di Jakarta. Perekrutannya dilakukan dengan sangat profesional. Untuk memeriksa gula darah dan kolesterol, saya dirujuk ke sebuah laboratorium terkemuka.

Hasilnya tidak diberitahukan. Namun saat bertemu dengan seorang petinggi perusahaan itu, dia dia mengingatkan agar hati-hati karena gula darah saya terhitung tinggi.

Jadi penasaran juga dibuatnya. Ingin memastikan tentang hal itu. Tapi rasanya ragu balik memeriksa ke laboratorium semula. Termotivasi dengan kehebatan medichal check up  di Melaka, saya pun ingin mencari rujukan di sana. Kebetulan waktu itu masih ada jalur pelayaran feri Pekanbaru - Melaka. Tiketnya pun relatif murah.

Perjalanan dengan feri menyusuri Sungai Siak dan menyeberangi Selat Malaka ditempuh selama delapan jam. Setiba di pelabuhan feri Melaka, sudah menunggu minibus milik beberapa rumahsakit untuk menjemput calon pasien. Gratis. Karena waktu sudah agak sore, kita diantarnya ke hotel dulu. Di sekitaran rumahsakit banyak budget hotel di ruko dengan tarif yang murah. Di sini juga banyak penjual makanan. Hotel
umumnya diisi calon pasien dan orang yang menjaga pasien.

Paginya, ingin sarapan pagi roti prata pakai kari kambing. Tapi teringat pesan penjemput kemarin agar puasa pagi harinya. Saya lalu berjalan ke rumahsakit yang hanya berjarak sekitar 150 meter. Mendaftar. Saat hendak melakukan pembayaran baru teringat belum menukarkan rupiah ke ringgit. Saya kaget ketika petugasnya mengatakan pembayaran bisa dilakukan usai pemeriksaan nanti.

Tak lama menunggu, pemeriksaan dimulai. Awalnya diperiksa dokter wanita keturunan India. Setelah pemeriksaan urine dan darah, lalu disuruh treadmile.

Menunggu hasil pemeriksaan, siangnya dikasih resep obat untuk diambil di apotik. Sempat timbul rasa was-was penyakit apa gerangan. Tapi begitu membayar obat saya kaget karena hanya membayar 2 ringgit. Kalau sekarang tak sampai Rp 10 ribu. Maklum, itu hanya obat cacing.

Jauh-jauh check up ke Malaysia, ternyata hanya divonis cacingan. Gula darah, asam urat, dan kolesterol normal. Obat cacing diberikan karena di dekat hati ada lemak menggumpal. Kepingin cepat-cepat pulang ke tanahair. Tapi teringat belum membayar medical check up tersebut. Padahal bisa saja  saya pulang tanpa membayar sama sekali. Setelah melakukan pembayaran, saudara yang tinggal di sana meminta kawannya menjemput. 

Kami berangkat dengan pajero keluaran pertama, tapi masih bagus ke kawasan Alai, sekitar 30 kilometer. Diajak makan aneka sea food di sebuah rumah makan. Kesempatan ini tak disia-siakan, karena tidak ada pantangan makan dari dokter.  Paginya kembali ke Pekanbaru dengan perasaan tanpa beban penyakit lagi. (irwan e siregar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun