Zeolit dapat langsung dicampur dengan pupuk khusunya urea sebelum ditebarkan atau diberikan ke lahan pertanian. Campuran zeolit dan urea 1:1 merupakan perbandingan yang direkomendasikan.Â
Zeolit juga dapat dicampurkan dengan pupuk urea sebelum dibuat pupuk urea granul. Jumlah 30% zeolit merupakan jumlah yang telah dipakai oleh banyak industri pupuk.Â
Cara ini dapat menghemat penggunaan zeolit dengan hasil produksi yang cukup baik. Hasil-hasil penelitian di atas sebagian besar dilakukan dengan cara mencampur zeolit dengan pupuk.
Cara lain adalah dengan mencampur zeolit dengan pupuk bahan kompos sebelum proses pengomposan. Zeolit dapat meningkatkan mutu kompos dan dapat mengurangi bau kompos pada saat proses dekomposisi. Jumlah zeolit yang diberikan antara 10-30% bahan kompos. Pemberian kompos yang mengandung zeolit dalam jangka panjang akan meningkatkan kandungan zeolit di lahan pertanian.
Penggunaan zeolit untuk tanah pertanian masih relatif kurang dimanfaatkan, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima oleh para petani tentang kegunaan zeolit untuk meningkatkan kesuburan tanah (Jamila et al., 2012).
Sumber :
Al-Jabri, M., & Soegianto, R. (2014). Teknologi zeolite untuk pengembangan pertanian yang sangat menjanjikan. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 500--508.
Jamilah., Safridar, N. (2012). PENGARUH DOSIS UREA , ARANG AKTIF DAN ZEOLIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH ( Oryza sativa L .) Effect of Urea , Active Charcoal , and Zeolite on Growth and Yield of Rice ( Oryza sativa L .) Jamilah dan Nuryulsen Safridar. Jurnal Agrista, 16, 153--162.
Suwardi. (2009). Teknik Aplikasi Zeolit Di Bidang Pertanian sebagai Bahan Pembenah Tanah. Jurnal Zeolit Indonesia Vol 8 (1), hal. 33-38
Suwardi. (2002). Prospek Pemanfaatan Mineral Zeolit di Bidang Pertanian. Jurnal Zeolit Indonesia, 1(1), 5--12.