Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membongkar Mitos Panti Jompo dalam Budaya Merawat Orangtua

1 Juni 2024   07:48 Diperbarui: 1 Juni 2024   07:50 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Di Indonesia, menitipkan orang tua di panti jompo kerap dianggap sebagai tindakan kurang ajar dan melanggar nilai-nilai luhur budaya kita. Namun, kenyataannya, keberadaan panti jompo semakin dibutuhkan seiring dengan perubahan struktur keluarga dan gaya hidup modern. Stigma negatif seputar panti jompo harus diluruskan agar masyarakat dapat memahami bahwa panti jompo bukan berarti mengabaikan orang tua, melainkan justru memberikan perawatan terbaik bagi mereka.

Budaya Merawat Orang Tua di Rumah

Dalam budaya Indonesia, merawat orang tua di rumah adalah sebuah kewajiban dan bentuk berbakti yang mulia. Keluarga besar dengan anggota keluarga yang banyak memungkinkan untuk saling bergantian merawat orang tua. Namun, realita saat ini sudah sangat berbeda. Keluarga inti dengan dua atau tiga anak sudah menjadi norma baru di perkotaan. Selain itu, mobilitas pekerjaan yang tinggi dan tuntutan karir membuat anak-anak harus meninggalkan orang tua untuk dapat mandiri.

Perubahan Struktur Keluarga

Transisi dari keluarga besar menjadi keluarga inti kecil tentu membutuhkan penyesuaian dalam pola pengasuhan orang tua. Anak-anak yang bekerja sering kali tidak memiliki waktu yang cukup untuk merawat orang tua dengan baik. Di sisi lain, tinggal serumah dengan orang tua yang sudah lanjut usia juga bisa menjadi beban tersendiri, terutama bagi pasangan muda yang baru memiliki anak kecil. Situasi ini dapat memicu konflik antar-generasi dalam satu rumah tangga.

Panti Jompo Bukan Lagi Tabu

Melihat realitas perubahan struktur keluarga ini, panti jompo sebenarnya bisa menjadi solusi yang membantu meringankan beban keluarga dalam merawat orang tua. Panti jompo modern saat ini tidak lagi seperti dulu yang identik dengan pembiaran dan pengabaian. Panti jompo telah berkembang menjadi tempat perawatan khusus bagi lansia yang menyediakan fasilitas memadai dan perawatan profesional sesuai dengan kebutuhan mereka.

Standar Perawatan Profesional

Dalam panti jompo, para lansia mendapatkan perawatan dari tenaga-tenaga terlatih, seperti perawat, fisioterapis, ahli gizi, dan psikolog. Fasilitas yang disediakan juga disesuaikan dengan kondisi para penghuni, seperti ruang rehabilitasi medis, ruang aktivitas, taman, dan fasilitas rekreasi. Panti jompo juga memperhatikan kebutuhan spiritual dan keagamaan para penghuni dengan mengadakan kegiatan ibadah dan siraman rohani.

Keamanan dan Kenyamanan Terjamin

Selain perawatan profesional, panti jompo juga menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya. Lingkungan yang aman, bersih, dan sehat menjadi prioritas utama. Selain itu, interaksi sosial dengan sesama penghuni dan staf panti jompo dapat mencegah depresi dan kesepian yang kerap dialami para lansia.

Menjadi Pilihan, Bukan Kewajiban

Tentu saja, menitipkan orang tua di panti jompo bukan kewajiban bagi semua keluarga. Bagi yang mampu merawat orang tua di rumah, itu adalah hal yang terpuji. Namun, bagi keluarga yang memiliki keterbatasan dalam hal waktu, tenaga, dan sumber daya, panti jompo bisa menjadi pilihan yang baik. Keputusan ini tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan mengabaikan orang tua, melainkan justru bentuk tanggung jawab untuk memberikan perawatan terbaik bagi mereka.

Tinggal di panti jompo bukan berarti putus hubungan dengan keluarga. Anak-anak tetap dapat mengunjungi orang tua mereka secara rutin dan terlibat dalam proses perawatan. Dengan demikian, hubungan emosional dan ikatan keluarga tetap terjaga.

Edukasi dan Pemahaman Penting

Untuk menghilangkan stigma negatif seputar panti jompo, edukasi dan pemahaman masyarakat sangat penting. Pemerintah dan pihak-pihak terkait harus memberikan informasi yang benar tentang standar dan fasilitas panti jompo modern. Selain itu, peran media massa juga penting untuk mengubah persepsi masyarakat tentang panti jompo.

Kita harus sadar bahwa merawat orang tua di rumah mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi semua keluarga. Terkadang, panti jompo justru memberikan perawatan yang lebih baik dan layak bagi para lansia. Jika keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang dan bertujuan untuk kebaikan orang tua, maka tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan melanggar budaya.

Budaya Indonesia yang kaya akan nilai-nilai luhur seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menolak perubahan dan kemajuan. Kita harus dapat menyeimbangkan antara melestarikan budaya dengan menyesuaikan diri terhadap tuntutan zaman. Panti jompo bukan berarti kita mengabaikan budaya merawat orang tua, melainkan justru merupakan bentuk penyesuaian budaya terhadap realitas kehidupan modern.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memberikan perawatan terbaik bagi orang tua kita di masa tuanya. Apakah itu di rumah atau di panti jompo, yang utama adalah niat baik dan tanggung jawab kita sebagai anak untuk membahagiakan orang tua. Jangan sampai alasan budaya justru membuat kita mengabaikan kesejahteraan orang tua yang seharusnya menjadi prioritas utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun