Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membongkar Mitos Panti Jompo dalam Budaya Merawat Orangtua

1 Juni 2024   07:48 Diperbarui: 1 Juni 2024   07:50 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi Pilihan, Bukan Kewajiban

Tentu saja, menitipkan orang tua di panti jompo bukan kewajiban bagi semua keluarga. Bagi yang mampu merawat orang tua di rumah, itu adalah hal yang terpuji. Namun, bagi keluarga yang memiliki keterbatasan dalam hal waktu, tenaga, dan sumber daya, panti jompo bisa menjadi pilihan yang baik. Keputusan ini tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan mengabaikan orang tua, melainkan justru bentuk tanggung jawab untuk memberikan perawatan terbaik bagi mereka.

Tinggal di panti jompo bukan berarti putus hubungan dengan keluarga. Anak-anak tetap dapat mengunjungi orang tua mereka secara rutin dan terlibat dalam proses perawatan. Dengan demikian, hubungan emosional dan ikatan keluarga tetap terjaga.

Edukasi dan Pemahaman Penting

Untuk menghilangkan stigma negatif seputar panti jompo, edukasi dan pemahaman masyarakat sangat penting. Pemerintah dan pihak-pihak terkait harus memberikan informasi yang benar tentang standar dan fasilitas panti jompo modern. Selain itu, peran media massa juga penting untuk mengubah persepsi masyarakat tentang panti jompo.

Kita harus sadar bahwa merawat orang tua di rumah mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi semua keluarga. Terkadang, panti jompo justru memberikan perawatan yang lebih baik dan layak bagi para lansia. Jika keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang dan bertujuan untuk kebaikan orang tua, maka tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan melanggar budaya.

Budaya Indonesia yang kaya akan nilai-nilai luhur seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menolak perubahan dan kemajuan. Kita harus dapat menyeimbangkan antara melestarikan budaya dengan menyesuaikan diri terhadap tuntutan zaman. Panti jompo bukan berarti kita mengabaikan budaya merawat orang tua, melainkan justru merupakan bentuk penyesuaian budaya terhadap realitas kehidupan modern.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memberikan perawatan terbaik bagi orang tua kita di masa tuanya. Apakah itu di rumah atau di panti jompo, yang utama adalah niat baik dan tanggung jawab kita sebagai anak untuk membahagiakan orang tua. Jangan sampai alasan budaya justru membuat kita mengabaikan kesejahteraan orang tua yang seharusnya menjadi prioritas utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun